Yuk Wisuda!



Wisuda di depan mata. Sebentar lagi aku akan memiliki gelar ahli madya keperawatan di belakang namaku. Beberapa minggu lagi aku akan mengucapkan sumpah yang akan mengikat seluruh hidupku. Tanggung jawab yang akan kepegang akan menjadi lebih besar lagi. Tuntutan yang harus aku penuhi pun akan semakin berat. Perjalanan yang kulalui selama 3 tahun masa perkuliahan sebentar lagi akan berakhir. Tapi, akan jadi apa aku setelah ini? Apakah aku dapat membahagiakan kedua orang tuaku? Akan kah aku menjadi wanita karir yang sukses? Mungkinkah keinginanku-keinginanku akan terwujud?

Tiga tahun telah aku tempuh untuk mendapatkan ijazah dan gelar ahli madya keperawatan. Lelah rasanya. Tapi entah, rasanya hati ini belum puas. Rasanya otak ini belum cukup dengan ilmu-ilmu yang telah diberikan. Rasanya diri ini belum siap untuk menghadapi masyarakat. Aku merasa bukan siapa-siapa. Aku merasa nggak bisa apa-apa. Masih banyak hal yang belum aku mengerti. Masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang terlintas di otakku. Masih banyak hal yang belum aku coba. Ah aku ingin kuliah lagi rasanya. Mungkinkah aku bisa kuliah lagi tahun depan? Mampukah aku mengalahkan beberapa pesaing dari institusi lain untuk dapat berkuliah di universitas yang kuinginkan?

Tapi, kenapa aku harus ragu kepada kemampuanku sendiri? Kenapa aku harus takut menghadapi tanggung jawab yang akan aku pegang? Kenapa aku harus takut menggapai mimpi-mimpi yang sudah kurencanakan? Aku harus optimis. Aku harus yakin kalau aku pasti bisa, karena aku punya Allah yang Maha Besar. Allah-ku lebih besar daripada mimpi-mimpiku, Allah-ku lebih besar daripada tantangan-tantangan yang aku lewati. Aku nggak boleh putus asa, karena Allah membenci orang-orang yang putus asa.

“Sesungguhnya Allah mencintai sikap optimis dan membenci sikap putus asa.” – Al Hadits

Kelulusanku dari akademi keperawatan ini adalah langkah awalku untuk menginjakkan kaki dalam dunia karir. Karir yang entah akan jadi apa aku nantinya. Apakah seorang perawat, seorang dosen, seorang guru, seorang penulis, atau hanya seorang ibu rumah tangga yang memiliki suami ganteng dan kaya raya #salahfokus. Tapi aku sangat bersyukur kepada Allah atas segala kemudahan yang diberikan sejak aku sekolah hingga masa perkuliahan.

Dan Alhamdulillah meski belum yudisium dan meski belum wisuda, Allah memberi kemudahan dalam karir pekerjaan saya, Allah memberi kemudahan dalam menggapai rezeki yang telah di persiapkan oleh Allah. Dalam tiga minggu belakang ini, Alhamdulillah saya sudah mulai bekerja di yayasan kerja kelompok home care yang dimiliki oleh dosen saya. Semoga langkah awal ini akan mempermudah langkah saya selanjutnya.

Di akhir tulisan ini, aku pengen mengajak teman-teman untuk tetap optimis dalam menggapai cita-cita. Kita masih muda, dan muda adalah masa-masa untuk kita menjadi produktif. Sebelum otot kita menjadi lemah, sebelum sendi kita sering nyeri-nyeri, sebelum wajah kita mulai keriput, sebelum otak kita menjadi pelupa, yuk produktif selagi muda!

Untuk teman-teman yang pengen share, silakan di comment box atau mention di twitter @dilafzy. Thanks for reading. See you on the next post!

Comments