Perhiasan Terbaik


Sometimes I think I'm a half woman and a half angel. Di salah satu sisi aku merasa kalau aku adalah "setengah" wanita, hal ini karena yes, I am a woman, a real woman. I have a long long hair. I don't have a adam's apple. I have (sorry to say) breast. I have a (once more, sorry to say) vagina. Even I can't make up and I have a long long hair on my legs. Dan di salah satu sisi yang lain aku merasa kalau aku "setengah" malaikat karena memang aku secantik malaikat dan hatiku sebaik malaikat. Please don't throw up.


Aku adalah salah satu atau mungkin sekarang satu-satunya wanita yang nggak meninginkan tato di tubuhku, nggak tau gimana cara pakai alat make up selain bedak dan lip gloss, dan nggak tertarik sama sekali dengan perhiasan. Kadang itu membuat aku jadi bertanya-tanya, apakah aku wanita normal? Atau kadang aku berkhayal jika suatu hari nanti aku menjadi wanita karir yang kaya yang bisa membeli 1000 ton berlian akankah aku akan membeli beberapa perhiasan untuk aku pakai selain cincin nikah? Atau jika suatu saat nanti aku adalah orang terakhir yang tidak memakai tato, akankah aku memutuskan untuk memakainya?


Pertama-tama mari kita bicara tentang make up. Satu-satunya alat make up yang aku punya adalah bedak dan lip gloss. Walau pun aku punya tabir surya, sabun cuci muka, krim malam, krim pagi, tapi itu adalah wejangan dari dokter kulit itu mengobati jerawat-jerawat bandelku yang kudapatkan sejak kelas 5 SD. Dibalik itu, aku nggak ngerti gimana cara makai blass on, eye liner, celak, lipstik, maskara, atau alat make up yang aku nggak bisa sebutkan karena ilmu ku yang cetek soal alat make up. Walau pun di beberapa kesempatan, kalau kijilku lagi kambuh, aku mencoba beberapa alat make up mama atau kakakku untuk keliatan cantik, tapi jadinya bukan cantik tapi norak. Hehe. Dulu waktu aku kelas 2 SMP, di sekolah lagi ngetrend-nya yang namanya pake celak. Dan trend itu juga nyebar ke aku. Jadi waktu itu hampir setiap hari aku pergi ke sekolah dengan menggunakan celak mama atau kakakku, bahkan di beberapa kesempatan aku pernah membawanya ke sekolah. Mulai dari yang bewarna hitam hingga biru. Aku juga nggak ngerti kenapa aku dulu begitu kijil, pantes aja dulu mah jerawatan dimana-mana tiada henti. Sejak kuliah, hampir seluruh teman-temanku setiap ke kampus pasti pake eye liner atau alat make up yang lainnya, sedangkan aku hanya memakai bedak dan "kadang" lip gloss. Dan setiap aku pergi ke moll, semua wanita yang berpapasan dengan aku pasti bermake up, aku jadi ngerasa kalau aku adalah mahkluk peradaban zaman dulu yang berhiasnya pake arang. Tapi walau pun aku nggak bisa make up, walau pun aku agak rembes, aku tetap bangga sama diriku sendiri. Setidaknya aku merasa aku bukanlah wanita yang menebar kecantikanku ke seluruh lelaki, karena aku hanya ingin berdandan dan tampil cantik dengan imamku. Semoga jodohku bisa melihat kecantikanku bukan dari make up, tapi dari aku yang apa adanya ini. Dan semoga saat aku bertemu jodohku dan menikah dengannya, aku hanya akan berdandan untuknya. Aelah kaya cantik-cantiknya aja lagi lu ah.


Jeng, aku punya perhiasan baru loh!
Kemudian perhiasan. Setiap wanita pasti menginginkan perhiasan, emas yang banyak di gantung dimana-mana kaya gantungan kunci, berlian yang berkedip-kedip kaya lampu disko, dan mutiara yang berderet rapi kaya telur cicak akan menetes. Semua wanita meninginkan itu semua, kecuali aku. Aku nggak butuh emas, aku nggak butuh berlian, aku nggak butuh mutiara, yang aku butuhkan hanya kasih sayang #ehmaaf #salahfokus. But I'm so sure, I don't need them. Aku bahkan bertanya-tanya, apa gunanya perhiasan? Kenapa semua wanita menginginkan perhiasan? Toh tubuh kita bukan pohon natal yang perlu di hias-hias. Bukannya kita malah harus tampil sederhana dan tidak mencolok.? Toh tubuh kita bukan warung remang-remang yang harus dihias 'kedap-kedip' buat menarik konsumen. Tapi itulah wanita.

Mbak, Bapaknya tukang cat ya?

Tato. Sebenarnya apa kerennya tato? Apa indahnya tato? Apa bagusnya dari gambar yang di lukiskan di tubuh kita yang mulus ini? Ya emang sih gambarnya bagus-bagus, tapi lokasinya kurang tepat. Bukannya lebih bagus lagi kalau gambarnya di buku gambar, itu kan gunanya buku gambar? Untuk di gambar for sure. Lagi pula tubuh kita bukanlah tepat yang cocok untuk di gambar, biar lah tubuh kita tergambar secara alami dengan bekas jerawat, flek hitam, bekas luka bakar knalpot, bekas luka jatuh dari sepeda atau motor, bekas operasi, atau bekas ditampar sama mantan pacar karena ketauan selingkuh #salahfokus. Aku selalu heran sama teman-teman yang kagum sama tubuh wanita yang di tato, "keren" mereka bilang. Aku sendiri sampai sekarang nggak menemukan titik terang dari "dimanakah letak kerennya cewek bertato?" ini juga berlaku untuk pria, oke. Aku malah merasa tubuh yang di tato itu kotor, kaya motor yang baru beli tapi dilecetin sama mobil rese yang seenaknya nyerempet. Kalau menurut aku sih mending kulit kita dijaga biar mulus biar suami seneng juga ngeliatnya. Asik.



Kenapa para wanita itu bermake up? Kenapa para wanita itu menggunakan perhiasan? Kenapa para wanita itu bertato? Aku bertanya-tanya 5 hari 10 malam dengan diriku sendiri, aku mencoba mencari jawaban dengan bertapa di kamar mandi sambil nunggu ikan hiu keluar dari bak mandi. Dan akhirnya aku menemukan titik terang. Di ilmu keperawatan, ada teori yang diungkapkan oleh Abraham Maslow tentang kebutuhan manusia. Jadi kebutuhan manusia itu terbagi atas lima tingkat, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan rasa cinta, kebutuhhan harga diri, dan aktualisasi diri. Dan yang selama ini membayang-bayangi para wanita ini adalah kebutuhan akan harga diri. Ada dua macam kebutuhan akan harga diri. Pertama, adalah kebutuhan-kebutuhan akan kekuatan, penguasaan, kompetensi, percaya diri dan kemandirian. Sedangkan yang kedua adalah kebutuhan akan penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, kebanggaan, dianggap penting dan apresiasi dari orang lain. Harga diri, itulah yang dicari dari para wanita bermake up, para pengguna perhiasan dan para wanita bertato. Wajar, tapi bukankah malah terlihat seperti kesombongan. Bukankah kita bisa meraih harga diri dengan kesederhanaan? Bukankah kita bisa meraih harga diri dengan kecerdasan? Tapi itulah hidup. Itulah kenapa uang dan kemewahan diciptakan di dunia ini.
Assalamualaikum :)



Tapi sadarkah kamu? Perhiasan terbaik bukanlah make up bermerk atau berlian yang mahal. Perhiasan terbaik adalah baju sederhana yang menutup aurat, bibir yang murah senyum, tangan yang dermawan, serta tutur kata dan akhlak yang baik. Untuk kalian yang mau share tentang make up, perhiasan atau pun tato silakan share di comment box ya, atau mention di @dilafzy. Terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca, semoga bermanfaat!

Comments