Maka nikmat Tuhan-Mu yang manakah yang engkau dustakan?

sumber : http://40.media.tumblr.com/

Sehat itu merupakan nikmat Allah yang patut kita syukuri dan kita jaga, betul? *pake nada ala-ala bang Roma*
Seringkali kita lupa untuk bersyukur dan memelihara nikmat sehat yang sudah diberikan. Bangun tidur, bukannya ngucap alhamdulillah, malah langsung ngecek HP dan kembali tidur lagi. Waktunya makan, bukannya ngasih asupan nutrisi ke badah, malah terus-terusan kerja demi ngejar deadline. Punya waktu luang, bukannya kasih kesempatan badan untuk olahraga, malah duduk-duduk ngerokok. Hampir tengah malam, bukannya istirahat, malah sibuk nge-scroll sosmednya mantan. Memang ini hanya hal-hal yang sepele, tapi kalau dilakukan secara terus menerus akan menyebabkan gangguan pada fungsi tubuh kita.
Kita sering banget baru menyadari bahwa sehat itu merupakan anugerah setelah kita menderita suatu penyakit. Termasuk aku, dan tiga orang pasien yang akan kuceritakan berikut ini.

Bapak-bapak yang setiap hari harus di sedot cairan dari paru-parunya karena merokok

Pagi itu aku dan beberapa teman sedang duduk-duduk manis di ruang tindakannya Seruni. Nggak lama kemudian, ada seorang bapak-bapak yang berusia (mungkin) 40-an masuk ke ruangan. “Mau disedot” ujar sang Bapak.
Badan sang Bapak sudah kurus sekali, khas orang perokok berat. Kami pun mengobrol dengan sang Bapak sambil menunggu alat disiapkan. “Bapak ini merokok sejak waktu muda. Akibatnya ya kaya sekarang ini, tiap hari harus di sedot cairan di paru-paru. Makanya kalian yang masih muda-muda ini nggak usah merokok.” ucap sang Bapak.
Bapak itu menderita efusi pleura, yaitu suatu keadaan dimana terjadi penumpukan cairan berlebih di rongga pleura (rongga yang melindungi paru-paru). Rokok mungkin memang bukan penyebab utama penyakit ini, namun rokok membuat daya tahan dari paru-paru menurun, sehingga memudahkan para bakteri-bakteri jahat untuk menginfeksi paru-paru.

sumber : http://s681.photobucket.com/

Mas-mas yang harus mulai menjalani cuci darah di usia muda karena alhokol

Waktu itu aku sedang dinas malam di ruang Flamboyan, dan pagi-pagi sekali aku sudah disuruh untuk mengantar pasien ke ruang Hemodialisa. Pasien yang kuantar adalah seorang laki-laki yang usianya masih sekitar 20-an. Ia adalah penderita gagal ginjal kronis dan harus mulai melakukan hemodialisa (cuci darah) selama sisa hidupnya.
Aku pun berusaha mengkaji penyebab gagal ginjal kronis yang diderita sang pasien. “Saya ini dulu kerja di batu bara, mbak. Gajinya lumayan. Jauh dari keluarga. Nah karena itu, saya jadi sering minum alkohol sama teman-teman. Nah akhirnya jadi kaya begini ini” ucap sang pasien, bercerita.
Alkohol dan Gagal Ginjal Kronis. Alkohol merupakan minuman menyebabkan kerusakan yang signifikan pada ginjal, apalagi kalau diminum secara berlebihan. Alkohol bersifat racun yang dapat mengganggu fungsi normal dari ginjal, yang pada akhirnya meningkatkan resiko gagal ginjal.

sumber : http://2.bp.blogspot.com/

Anak ABG yang harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa karena narkotika

Aku pernah kenal dengan salah satu pasien dari ruang Belibis. Dia adalah seorang ABG, umurnya sekitar 16 tahun, berasal dari Balikpapan. Dia dimasukan ke rumah sakit jiwa oleh keluarganya karena perilaku kekerasan, alias mengamuk. Dia ngebanting semua yang ada di kamar karena kemauannya nggak diturutin. Dia bercerita, bahwa dia merasa begitu emosional sejak pernah memakai narkoba.
Nggak sedikit pasien di rumah sakit jiwa yang harus dirawat karena melakukan perilaku kekerasan. Dan sebagian perilaku kekerasan yang mereka lakukan terjadi karena penyalahgunaan narkoba. Aku juga nggak ngerti bagaimana narkoba bisa sampai ke tangan mereka. Tapi disaat itu aku tersadar, bahwa narkoba berada sangat dekat diantara kita.
Penyalahgunaan narkoba secara langsung bisa mempengaruhi otak untuk melakukan perilaku kekerasan. Narkoba dapat mengubah mood seseorang yang memicu timbulnya perilaku agresif yang berlebihan, sehingga mengakibatkan perilaku kekerasan.

sumber : https://wartalalulintasdankriminalitas.files.wordpress.com/

Sehat itu mahal, apalagi untuk orang-orang yang menderita penyakit parah. Biaya perawatan, biaya obat, biaya tindakan, biaya laboratorium, semua itu nggak murah. Jadi bersyukur lah untuk kalian yang masih diberi kesehatan. Eit, tapi nggak cukup dengan bersyukur aja, tapi juga dijaga.
Staying healthy isn’t easy. You have to work hard, very hard. you must change your lifestyle. Forget the junk food, dispose of your cigarette, ignore the soda, avoid drug and alcohol, do some regular physical activity, eat a healthy food, be hygienic, sleep well every night, drink more water, keep your mind limber, those are what you must do to stay healthy. Nggak gampang memang. Tapi Insyallah bisa jika memang sudah berniat untuk sehat. Jadi siapa yang mau sehat?

sumber : http://data.whicdn.com/

Comments