The Power Of Gratitude


Pernah nggak sih dalam hidup kamu, ini buat orang yang ngerasa kurang tajir ya, kamu ngerasa menyesal karena kamu nggak dilahirkan dari keluarga tajir yang kalau kamu mau belanja sebanyak apa pun tinggal minta atau dari keluarga yang bakal ngajak kamu ke luar negeri setiap liburan?
Pernah nggak sih dalam hidup kamu, ini buat para pengangguran, kamu berharap kamu berasal dari keluarga yang punya perusahaan dimana-mana atau berasal dari keluarga pejabat yang bakal ngasih kerjaan buat kamu dengan gampangnya, tanpa kamu harus melalui masa-masa nganggur, bingung nyari kerjaan dimana, capek ngelamar disana-sini, menanti panggilan kerja yang nggak jelas kapan, bahkan nggak punya uang karena nggak ada pemasukan?
Pernah nggak sih dalam hidup kamu, ini buat hati-hati wanita yang terluka, kamu merasa sangat ingin menjadi wanita sempurna yang memiliki wajah cantik bak artis korea, body sesemok model obat kurus, karir setinggi puncak menara eifel, tinggi yang ideal, lelaki yang setia dan tajirnya bisa dihitung, serta mertua yang asik?
Kadang dalam hidup ini, terutama saat-saaat sedang susah, pengangguran misalnya, kita kadang lupa untuk bersyukur. Kita suka menyesali hidup kita, kita suka berburuk sangka kepada-Nya, kita suka kecewa kenapa kita nggak terlahir sebagai orang yang beruntung dalam segala hal. Kita? Oke, itu maksudnya gueh. OKEH BHAY!
Sering kali dalam hidup ini manusia (aku menghindari penggunaan kata kita, karena kita sudah berakhir #abaikan) berpikir bahwa kehidupan orang lain, terutama orang yang sukses, itu enak. Manusia selalu hanya melihat keberhasilan mereka. Merenung kenapa Allah memberi begitu banyak keberuntungan kepada orang-orang yang sukses. Tapi manusia melupakan bahwa disetiap keberhasilan orang-orang sukses pasti ada kegagalan. Manusia melupakan bahwa disetiap kesuksesan, ada suatu usaha dan suatu pengorbanan yang harus dilakukan. Memang ada beberapa orang sukses yang memang dari sononya punya keluarga yang udah sukses. Tapi nggak semua orang sukses itu seberuntung itu. Bahkan sebagian orang sukses berusaha dari titik nol, mereka bekerja keras dari yang bukan siapa-siapa menjadi siapa-siapa. 
Coba bayangkan jika hidup itu seperti roda. Ada saatnya manusia berada di bawah, dan ada saatnya manusia berada di puncak. Dan di saat manusia berada di bawah, manusia suka sekali merasa bahwa dia lah orang yang paling terpuruk di dunia, yang manusia lakukan hanya lah mengeluh dan mengeluh, berorientasi kepada manusia lainnya yang sedang berada di puncak roda yang lebih besar dan bagus, tetapi melupakan bahwa ada orang yang juga sedang berada di bawah roda yang bahkan rodanya sudah usang dan kempes karena ketusuk paku berkarat. Intinya, saat manusia sedang mengalami kesulitan, manusia lupa bahwa ada manusia lainnya yang memiliki kesulitan yang bahkan lebih sulit, iya, manusia mulai lupa untuk bersyukur.
Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim : 7)
Memang, ada kalanya manusia merasa sudah nggak berguna hidup di dunia ini. Ada saatnya terlintas di pikiran manusia untuk mengakhiri saja hidup ini. Pekerjaan yang tak kunjung didapatkan. Bayangan masa depan yang menakutkan. Pasangan yang bersikap sesukanya. Terkekang dengan masalah finansial. Tuntutan orang tua yang terlalu sulit untuk diraih. Dan masih banyak masalah lainnya di dunia ini. Tapi di balik semua masalah yang dihadapi. Berusahalah untuk mengingat bahwa masih banyak hal yang perlu di syukuri. Bersyukurlah untuk masalah yang kamu hadapi, disaat ada orang lain yang memiliki masalah yang lebih berat dari masalahmu. Bersyukurlah untuk setiap nafas yang kamu hembuskan dengan mudahnya, di saat ada orang lain yang untuk bernafas saja harus dibantu oleh alat. Bersyukurlah untuk setiap biji nasi beserta lauk pauk yang kamu dapatkan, disaat ada orang lain yang harus mengais-ngais di tempat sampah untuk mencari makanan. Dan untuk hal-hal lain yang sebenarnya masih banyak untuk disyukuri.
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nahl : 18)
Dan ingatlah kawan, meski pun kamu berada di titik tersulit dalam hidupmu, berusaha lah untuk mengingat bahwa masih ada orang yang memiliki kesulitan melebihi apa yang kamu sedang hadapi, berusaha lah untuk bersyukur atas apa yang kamu miliki. Karena bersyukur adalah bagaimana cara kamu untuk mendapatkan kebahagiaan. Yakin deh, semakin sering kamu bersyukur, kebahagiaan akan dengan mudahnya menjumpaimu, dan Allah akan semakin menambah nikmat-Nya untukmu. Percaya lah, Allah punya rencana yang dasyat untukmu dibalik kesulitanmu. Karena dia yang lebih tau apa yang kamu butuhkan.

Sekarang silakan pejamkan matamu, rasakan aliran angin semilir yang berhembus sejuk, tarik nafasmu sedalam-dalamnya, dan hembuskan sambil mengucapkan alhamdulillah...


Comments