Jika Air Sudah Dekat, Ayo Kita Jaga Sama-Sama!

Belakangan ini kekeringan menjadi masalah di beberapa daerah Indonesia, termasuk Samarinda. Samarinda mungkin nggak kering kali ya, tapi lebih ke kekurangan air bersih karena air laut mulai masuk ke air sungai. Dan pihak PDAM disini belum punya alat untuk menjelma air laut menjadi air bersih. Belum lagi sudah lebih dari dua minggu ini Samarinda belum ada turun hujan *ayun-ayun kipas*. Pemerintah Samarinda pun menghimbau agar warga Samarinda untuk tetap tenang dan mulai menampung air. Kalau cemas, sini aku tenangin #eh.


Sayang sekali sebagai seorang bidadari, Allah nggak ngasih kekuatan buat nurunin hujan ke aku. Tapi berikut ini aku bakal ngasih beberapa tips agar kita bisa menghemat air, apalagi pada musim kemarau begini.

1. Mandi dengan shower
Mandi dengan gayung membutuhkan 15 liter air. Sedangkan mandi dengan memanfaatkan bathtub membutuhkan 100 - 300 liter air. Tapi mandi dengan menggunakan shower akan menghemat penggunaan air hingga 60%. Mandi dengan gayung emang paling enak, aku sendiri paling doyan mandi byar-byur-byar-byur gitu, dan sampai sekarang belum bisa move on ke shower. Yaela kapan sih gue bisa move on?
2. Matikan kran waktu mencuci tangan
Mencuci tangan memang sebaiknya menggunakan air mengalir. Tapi pasti ada fasenya dimana kita sibuk dengan sabun dan membiarkan kran air terbuka. Apalagi kalau cuci tangannya pake teknik 6 langkah, yang belum tau bisa dilihat dan dipelajari dibawah ini.
sumber : http://s.kaskus.id/
Dan jalan keluarnya agar bisa menghemat kran air saat mencuci tangan adalah dengan mematikan krannya saat tidak digunakan air, yaitu saat kita lagi gosok-gosok pake sabun *tolong jangan salah fokus*. Agar tangan kita tidak terkontaminasi dengan pembuka-penutup keran, kita bisa mengganti keran kita dengan keran yang menggunakan sensor tangan atau keran yang menggunakan pijakan kaki sebagai pembuka dan penutup kerannya. Nggak punya biaya buat ganti keran? It’s oke. You can wash your hand in the nearest restaurant or the nearest hospital, and it’s free. Dan satu lagi, jangan lupa matikan kran saat tidak dipake. Terimakasih.
3. Tampung air bekas cucian untuk menyiram tanaman
Mamaku selalu menggunakan air bekas nyuci beras untuk menyiram tanaman. Awalnya aku kira karena itu bagus buat tanaman, siapa tau tanamannya bisa berubah jadi beras dan bisa dijual. Tapi ternyata hal itu bisa digunakan untuk menghemat tagihan air. Untuk yang hal ini, jangan gunakan air bekas cucian dengan diterjen untuk menyiram tanaman ya, karena deterjen mengandung bahan berbahaya yang bisa merusak tanaman. Meski pun katanya ada beberapa deterjen yang tidak berbahaya untuk tanaman.
4. Menampung air hujan
Air hujan bisa digunakan untuk menyiram tanaman, wudu, mandi, dan banyak hal yang lainnya.
5. Pakai sedikit deterjen untuk mencuci
Semakin banyak deterjen, semakin banyak sabun, semakin berkali-kali untuk dibilas, semakin banyak membutuhkan air, dan juga tenaga. Jadi kalau nyuci, pake deterjennya dikit-dikit aja, sekalian hemat. Hehehe..
6. Kurangi frekuensi cucian
Frekuensi cucian berbanding lurus dengan penggunaan air. Semakin sering cucian, semakin sering pake air. Jadi kalau cucian jarang-jarang aje ye. Kalau perlu pake bajunya atau alat makannya yang sekali pake aja, selain untuk menghemat air, juga supaya bisa dibilang tajir.
7. Kurangi galau
Galau adalah problematika terbesar di tanah air ini. Dan ini akan mempengaruhi penggunaan air. Hal ini terjadi karena setiap galau bawaannya pengen keramas di bawah shower. Selesai mandi - liat HP - nggak sengaja keliat potonya mantan - galau - keramas - ya gitu aja mulu sampe Samarinda turun salju.
Sekian tips menghemat air dari saya. Semoga berguna bagi agama, nusa, dan bangsa. Yang punya tips menghemat air lainnya, yuk di share di comment box-nya. Btw, selamat hari kemerdekaan Indonesia-ku. Semoga negara ini bisa terbebas dari para pecundang yang hanya akan merusak bangsa kita ya. Merdeka!

Comments