Jadi, Kapan Kamu Mau Nikahin Aku?

Sumber : http://1.bp.blogspot.com/

Belakangan ini aku banyak dihujani pertanyaan, “Dil kapan nikah? Jangan lupa undang-undang ya”. Dan disaat ada yang bertanya demikian, aku rasanya pengen buat papan untuk dikalungkan di leherku yang tertuliskan “Maaf tante. Saya masih 15 tahun, belum waktunya mikir nikah”.
Dulu waktu aku masih sekolah, aku selalu ngetawain meme-meme yang memperolok masalah ‘kapan nikah’ dan nggak pernah berpikir bahwa suatu saat aku akan ditanya hal yang serupa. Sampai kemudian diusiaku yang ke 20 tahun, disaat aku mendapatkan gelar ahli madya keperawatan, aku tersadar bahwa banyak teman-temanku yang memutuskan untuk menikah. Awalnya aku bersikap santai. Aku masih berpikir bahwa melajang itu adalah pilihan yang tepat di usia 20-an. Aku menganggap teman-teman yang buru-buru menikah itu udah males mikirin masa depannya, udah nggak mau menikmati kebebasan melajang. Sampai akhirnya di akhir di usiaku yang mendekati 21 tahun, tetangga, keluarga, teman lama, semua bertanya kepadaku “kapan nikah?”. Belum lagi teman-teman seusiaku yang dikit-dikit ngomonginnya soal nikah.
Banyak populasi dari teman-temanku sudah menikah. Sekitar satu temanku memutuskan menikah setelah lulus SD. Sekitar tujuh orang temanku memutuskan untuk menikah setelah lulus SMA. Dan sekitar lebih dari lima belas orang temanku memutuskan untuk menikah setelah lulus kuliah atau saat usia-nya sudah mencapai 20-an. Itu baru yang aku inget dan yang aku tau. Selebihnya ada yang sudah dilamar sejak masih duduk dibangku kuliah atau ada yang tinggal nunggu dilamar. Belum lagi dari kalangan mantan yang berjumlah kurang lebih delapan orang. Satu orang dari mereka sudah menikah, dan aku nggak diundang. Lima orang dari mereka sedang menjalin hubungan yang serius dengan pacar mereka masing-masing. Dan hanya dua orang yang masih lontang lanting menjomblo kaya aku. HAHA!
Beralih ke pernikahan para artis. Marshanda memutuskan menikah dengan Ben Kasyafani saat masih berusia 21 tahun. Ayu Ting-Ting memutuskan menikah dengan Enji saat masih berusia 21 tahun. Zaskia Sungkar dipinang oleh Irwansyah, saat usianya masih 20 tahun. Zaskia Adya Mecca menikah dengan Hanung saat berusia 22 tahun. Risty Tagor menikah dengan Rifky Balweel saat berusia 21 tahun. Alyssa Soebandono menikah pada usia 23 tahun dengan Dude Harlino. Natasha Rizki menikah dengan Desta saat berusia 20 tahun. Nana Mirdad menikah dengan Andrew White diusia 21 tahun. Nia Ramadhani menikah dengan Ardie Bakrie diusianya yang ke 20 tahun. Oky Setiana Dewi menikah dengan Ory Vitrio diusia 25 tahun, bahkan Oky sempat mentargetkan untuk menikah di usia 20 tahun. Shireen Sungkar menikah dengan Teuku Wisnu saat usianya 21 tahun. Dan masih banyak lagi artis-artis lainnya yang menikah di usia 20-an.

sumber : http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com/

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional bekerja sama dengan Badan Penasihat Perkawinan dan Perceraian Kementerian Agama mengeluarkan kebijakan baru yang mendorong usia minimal pernikahan untuk perempuan adalah 21 tahun dan usia laki-laki adalah 25 tahun.
Banyak teman-teman dan artis yang memutuskan untuk menikah di usia 20-an, serta kebijakan BKKBN yang memutuskan usia 21 sebagai usia minimal menikah pada perempuan, membuatku berpikir bahwa I’m not a teenager anymore. And I should think about marriage soon.
Selama ini orang tuaku selalu mendorong untuk terus meningkatkan pendidikanku agar bisa memiliki karir yang bagus. Mereka terus menerus membicarakan tentang kuliah dan harapan mereka agar aku bisa menjadi dosen. Mereka bahkan nggak pernah membicarakan tentang pernikahan atau pun menanyakan tentang pacar. Mereka membuatku berpikir, “Sudahlah kuliah aja dulu yang tinggi, punya karir dulu yang bagus, supaya nggak direndahin sama laki-laki. Bahagiain orang tua jadi target utama. Nikah mah gampang, bisa di tunda-tunda dulu. Lagian toh aku udah bisa hidup mandiri.”
Menikah memang bukan prioritasku saat ini, tapi bukan berarti menikah tidak pernah ada dibenakku. Meski pun sampai sekarang aku masih ngerasa belum pantas untuk berpikir tentang menikah. Aku nggak bisa terus-terusan menutup telingaku atas pertanyaan kapan nikah. Aku nggak bisa terus-terus mengalihkan pandanganku atas undangan nikah dari teman-teman yang mulai menumpuk. Aku nggak bisa terus-terusan mengabaikan usiaku yang bertambah setiap harinya yang bisa membuatku menjadi terlalu tua untuk menikah. Bahkan belakangan ini aku ngerasa agak sensitif kalau jalan terus ngeliat pasangan yang lagi mesra-mesraan di tempat umum. Bawaannya pengen jongkok terus bilang, “GUE KAPAN BISA KAYA GITU?!!!”.

sumber : http://4.bp.blogspot.com/

Usiaku memang sudah memasuki area 20-an. Tapi aku nggak pernah benar-benar merasa berumur 20-an. Aku benar-benar merasa masih belum pantas untuk menikah. Aku merasa bahwa aku masih seorang remaja yang berumur belasan tahun, hal ini membuatku merasa belum cukup umur untuk membicarakan tentang pernikahan. Aku emang masih sulit menerima kenyataan bahwa aku sudah nggak remaja lagi. Aku wes tuek. Belum lagi kenyataan bahwa aku nggak bisa masak. Bagaimana aku bisa dikatakan pantas menikah?
Selain itu, aku memiliki masa lalu dan asmara yang kurang bagus. Aku memiliki masa lalu yang kurang pantas untuk di terima. Dan selalu kurang beruntung dalam hal asmara. Dikhianati, dibohongin, dikecewakan, diabaikan, ditipu, ditinggalkan, semua sudah pernah aku rasakan. Dan setiap luka yang terukir dihatiku membuat aku nggak pernah siap untuk jatuh cinta kepada seseorang lagi. Aku bahkan sudah kehilangan kepercayaan kepada kaum adam ini. Terlalu banyak kebohongan. Memang nggak sedikit laki-laki yang datang di hidupku. Tapi hampir semua dari mereka hanya datang dan pergi begitu saja. Sesuka hati mereka. They made me think that every single man is going to hurt me. And I won’t let anyone hurts me anymore.
Menikah sebenarnya hanya Sunnah. Tapi manusia selalu saja memperolok orang-orang yang belum menikah hingga di usia senjanya. Manusia membuat seolah-olah pernikahan adalah suatu keharusan. Dan manusia menjadikan seseorang yang tidak menikah sebagai bahan olokan yang wajar. Namun aku yakin, setiap invidu yang tidak menikah, pasti pernah merasakan keinginan untuk menikah.
Tapi tenanglah duhai sahabat-sahabatku yang sama-sama sedang merindukan kasih sayang dari kekasih sejatinya. Bersabarlah. Menantilah dengan penantian yang indah. Mari kita terus berjuang agar bisa istiqomah dalam memperbaiki diri dan percaya bahwa Allah sudah menyiapkan seseorang untuk kita. Meski pun dari segi usia, kita memang sudah memasuki usia siap menikah. Tapi sebenarnya hanya Allah yang tau kapan kita siap untuk menikah.

sumber : https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/

Comments