Dia Adalah Tanggung Jawabmu, Meski Kehadirannya Tidak Kamu Inginkan

sumber : https://jomkitabaca.files.wordpress.com
Setiap anak adalah sebuah anugerah yang diberikan oleh Tuhan. Setuju? Aku yakin, hampir setiap hubungan yang terjalin antara laki-laki dan perempuan pasti memimpikan seorang anak. Tapi bagaimana dengan anak-anak yang lahir di luar pernikahan? Masih sebuah anugerah kah atau malah berubah menjadi sebuah musibah?
Dikutip dari IRIB Indonesia, di Jerman, data yang dikeluarkan dinas statistik federal menunjukkan setiap satu dari tiga anak yang lahir merupakan hasil dari hubungan di luar nikah. Bahkan, di sejumlah negara bagian di Jerman, angka kelahiran anak di luar nikah mencapai 64%. Dan bagaimana dengan Indonesia? Sayangnya, aku nggak bisa mendapatkan datanya. Tapi aku yakin, angka kelahiran anak di luar nikah pasti tidak sedikit.
sumber : http://image.tempointeraktif.com/
Ada beberapa tipe orang yang melahirkan anak di luar nikah versi aku, antara lain (1) anak remaja yang kebanyakan nonton film bokep, (2) orang dewasa yang udah keburu nafsuan pengen kawin, (3) suami istri yang doyan selingkuh, main brondong, atau jajan (4) lansia yang nafsuan karena lama nggak diasah, (5) korban pemerkosaan, (6) korban bujuk-rayu lelaki, dan yang terakhir (7) korban kerasnya kehidupan : PSK. Sebagian pasangan dengan anak di luar nikah akhirnya memutuskan untuk menikah secara mendadak. Dan sebagian lainnya harus menjadi single parent tanpa menikah, karena sang pasangan akhirnya menghilang dan memutuskan untuk menjadi seorang pengecut yang tidak mau bertanggungjawab. Kebanyakan, bahkan hampir semua single parent tersebut adalah para wanita. Wanita. Sosok yang harusnya dilindungi dan dihormati oleh para lelaki, tapi malah dinodai. 
Menjadi single parent, bukanlah hal yang mudah. Harus memainkan peran sebagai ayah dan juga ibu dalam satu waktu. Terlebih dengan anak yang lahir di luar nikah. Tapi bukan berarti menjadi seorang single parent dengan anak di luar nikah adalah hal yang tidak mungkin.

Bayi yang kamu gendong adalah anakmu, darahmu mengalir di pembuluh darahnya, ia menangis mendambakan kasih sayangmu, tegakah dirimu untuk meletakannya di sebuah kardus dan meninggalkannya di depan rumah seorang yang bahkan nggak kamu kenal? Bukankah ia adalah tanggung jawabmu?
sumber : http://nikahsiamberkat.net/
Berita tentang bayi yang 'ditinggalkan' atau lebih kasarnya 'dibuang' sudah menjadi makanan sehari-hari kita, di Indonesia. Bayi yang ditinggalkan di depan pintu panti asuhan, di depan rumah penduduk, bahkan ditinggalkan begitu saja di tempat sampah. Hal ini membuat hatiku pilu. Aku bertanya-tanya dalam hati, 'Sebegitu egoiskah diri manusia sekarang ini? Sudah hilangkah hati nurani dari orang-orang yang tega meninggalkan anaknya begitu saja?'. Seorang bayi telah lahir, matanya masih tertutup, tangan dan kakinya aktif memukul-mukul ke udara, bibirnya mencari-cari puting susu ibunya, wajahnya bersinar tanpa dosa, tapi sayangnya ia bukan seorang bayi yang diharapkan, kemudian orang tuanya memutuskan untuk menjadi pengecut, melepaskan tanggung jawabnya kepada orang lain yang bahkan tidak tahu apa-apa. Kemana hati nurani orang tua tersebut? Mungkin, hati nurani mereka sudah tertutup dengan rasa malu atas kelahiran anak di luar pernikahan mereka, sebuah bukti dari hubungan badan yang tidak halal. Tapi mereka bahkan tidak malu saat melakukan hubungan badan tersebut.
Dear para ibu muda yang secara tidak sengaja melahirkan anak di luar nikah. Aku tau, mungkin kamu menganggap bayimu itu adalah suatu aib.  Tapi dia bukanlah aib, aib yang sebenarnya ada di dirimu, yaitu perilakumu. Dia adalah tanggung jawabmu. Kamu memang tidak menginginkannya, tapi kamu dengan sengaja telah membuatnya. Dia bayimu, darah dagingmu, bayi yang kau kandung selama berbulan-bulan, walau pun kamu mungkin sudah berkali-kali mencoba membunuhnya. Kamu adalah malaikat baginya, tidak perduli seburuk apa pun dirimu, dia akan tetap menganggapmu seorang malaikat. Jagalah dia dengan setulus hatimu, aku yakin suatu hari dia akan menjadi sumber kebahagiaanmu. Tutup kupingmu dari celaan orang-orang di sekitarmu, kuatkan hatimu, toh memang itu hukum adat yang harus kamu terima. Dan jangan lupa, kamu masih punya Tuhan yang Maha Pengampun.

Ia sudah cukup menderita, kamu sudah membuat dia harus menanggung tanggung jawab yang harusnya kau dan pasanganmu tanggung, jangan buat dia lebih menderita lagi.
sumber : http://i.dailymail.co.uk
Bayi mungil itu diberi gelar 'anak haram' oleh orang-orang disekitarnya. Tatapan sinis selalu tertuju padanya. Orang-orang berbisik-bisik membicarakannya, seolah-olah dia adalah seorang penjahat yang baru keluar dari penjara. Ia hidup tanpa kehadiran sosok ayah yang seharusnya ikut bertanggung jawab atasnya. Karena kamu dan lelaki-mu, ia juga harus ikut hukuman yang tidak mengenakan.
Aku yakin, setiap anak yang terlahir di luar pernikahan tidak ingin dilahirkan oleh hubungan yang terlarang itu. Bahkan mungkin jika ia tau siapa kedua orang tua-nya sebelum ia dilahirkan, aku yakin ia pasti akan meminta kepada Tuhan untuk tidak terlahir sebagai anak-mu.
Ia terlahir tidak berdosa, sama seperti anak-anak lainnya. Tapi sayang, dia mendapat perlakuan yang tidak adil. Cukup lah orang lain yang ikut membuatnya menderita. Tapi jangan sampai kau, ibunya sendiri, ikut-ikutan menambah penderitaannya. Jangan kau sakiti dia, dia hanyalah seorang anak kecil yang membutuhkan perlindungan seorang ayah, tapi nyatanya ia nggak bisa mendapatkan perhatian seorang ayah. Tidak kah kau tega padanya jika suatu hari nanti, saat ia sudah besar, ia akan bertanya, "Ayahku mana?"

Ia layaknya seperti anak-anak lain yang ingin bermain bersama orang tuanya, tidakkah kau ingin menghabiskan waktumu bersamanya?

sumber ; https://62e528761d0685343e1c-f3d1b99a743ffa4142d9d7f1978d9686.ssl.cf2.rackcdn.com
Ia hanya lah seorang anak yang masih lemah. Ia belum mengerti betapa jahatnya dunia ini. Pada umurnya yang masih sangat dini ini, ia membutuhkanmu, yaitu sosok ibu dan ayahnya. Tapi sayang, ia tidak bisa mendapatkan perhatian seorang ayah. Jadi bagaimana lagi ia mendapat perhatian selain darimu, ibunya?
Aku tau kau sibuk mencari nafkah, untukmu dan juga untuknya. Aku tau kau terlalu lelah untuk menemaninya bermain. Tapi tidak kah hatimu terasa lega saat melihatnya tersenyum, berlari-lari keluar rumah untuk menyambutnya pulang usai bekerja? Ia masih kecil. Bermain baginya layaknya bekerja bagi orang dewasa. Ia sangat ingin bermain denganmu, menghabiskan waktunya bersamamu. Tidak kah kau lihat tubuh mungil itu yang sangat ingin sentuhanmu?

sumber : http://i301.photobucket.com/

Anak yang lahir di luar nikah sama halnya dengan kita semua. Anak yang awalnya lahir tanpa dosa. Anak yang tidak bisa memilih pada keluarga mana ia akan dilahirkan. Sudahlah, cukup, jangan cela mereka lebih kejam lagi. Berusaha lah untuk memposisikan dirimu andai kamu menjadi salah satu diantara mereka. Mereka juga manusia, yang perlu dihargai, disayangi, juga dihormati. Berhentilah melihat mereka dengan sebelah mata.
Dan aku ingin berpesan kepada para wanita lajang di luar sana yang sedang dimabuk cinta. Seberapa pun besarnya cinta-mu kepada lelaki-mu, seberapa pun seringnya lelaki-mu mengatakan akan menikahi-mu, tolak dia jika dia ingin mengajakmu berhubungan suami istri. Karena jika dia memang benar mencintai-mu, dia akan menjaga kehormatan-mu, bukan malah menodai-mu. Dengan berhubungan suami istri, nggak akan menutup kemungkinan lelaki-mu untuk meninggalkan-mu, bahkan jika kamu hamil. Jadi jagalah diri-mu baik-baik dan tetap kuatkan iman-mu, girls!
Maafkan tulisanku kali ini yang sok dewasa, sok tau, dan sok menasehati ini. Aku hanya merasa prihatin terhadap anak yang lahir di luar nikah. Dan semoga saja tulisan ini bisa berguna di kemudian hari. Terima kasih sudah nyasar kemari!

Comments