Stress, Gan? Masuk sini!


Skizofrenia. Does skizofrenia sound familiar? Di Amerika penyakit ini menimpa 1% dari jumlah penduduk. Dan salah satu kasus gangguan jiwa terbanyak di Rumah Sakit Jiwa adalah skizofrenia. Skizofrenia itu sendiri adalah diagnosis psikiatri yang menggambarkan gangguan mental yang ditandai oleh kelainan dalam persepsi atau ungkapan realitas (dikutip dari http://www.news-medical.net). Dalam proses penyakit ini, sering di temukan gejala halusinasi oleh penderitanya.
Kita pasti sudah sering mendengar kata halusinasi. Namun sebenarnya halusinasi itu merupakan salah satu gejala dari gangguan jiwa dimana seseorang mengalami perubahan sensori presepsi, merasakan sensasi palsu yang dapat berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan atau penghiduan. Seseorang tersebut merasakan rangsangan atau stimulus yang sebenarnya tidak ada atau tidak nyata (Damaiyanti, 2008).
"Rebut dia dari pacarnya! Rebutt!"
Halusinasi menurut Yosep (2010) terbagi dalam lima tahap. Tahap pertama adalah tahap dimana halusinasi belum muncul pada diri seseorang. Pada tahap ini penderita mengalami banyak masalah, dan ingin menghindari diri dari lingkungan. Masalah yang dirasakan penderita membuat penderita menjadi sangat tertekan. Segala tekanan yang dirasakan pederita membuat penderita merasa terpuruk dengan kurangnya dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar. Hal ini mengakibatkan penderita mengalami kesulitan untuk tidur secara terus-menerus. Sehingga penderita mulai mengkhayal dan terbiasa dengan khayalannya tersebut. Khayalan yang di alami oleh penderita dianggap sebagai pemecahan dari masalah yang dialami oleh penderita.
Tahap kedua merupakan tahap dimana halusinasi mulai diterima sebagai sesuatu yang alami bagi penderita. Penderita masih merasa cemas atas masalah-masalah yang di deritanya. Dan penderita beranggapan bahwa kecemasannya dapat di turunkan melalui khayalannya.
Tahap ketiga yaitu tahap dimana halusinasi sering mendatangi penderita. Penderita mulai tidak dapat mengontrol khayalan-khayalannya yang semakin sering muncul. Hal ini di tambah dengan perilaku penderita yang menghindari diri dari orang lain dalam waktu yang lama.
Tahap keempat adalah tahap dimulainya fase gangguan psikotik. Pada tahap ini penderita mencoba melawan suara-suara atau stimulus-stimulus abnormal yang datang. Namun penderita akan merasa kesepian bila halusinasinya berakhir.
Tahap kelima merupakan tahap terjadinya gangguan psikotik berat, penderita mengalami gangguan dalam menilai lingkungannya. Tahap ini halusinasi penderita berubah dari halusinasi yang menyenangkan baginya menjadi halusinasi yang mengancam. Penderita tidak dapat berhubungan dengan orang lain karena terlalu sibuk dengan halusinasinya yang dapat berlangsung selama minimal empat jam per hari atau seharian. Penderita berada dalam dunia yang menakutkan.
Salah satu pencetus dari terjadinya halusinasi adalah stress. Adanya stress yang berlebihan dialami oleh seseorang maka tubuh akan menghasilkan suatu zat yang dapat bersifat halusinogenik neurokimia.
Dari beberapa teori di atas yang maaf-sedikit-membosankan sebenarnya aku pengen membahas beberapa cara untuk mengontrol stress atau tekanan dalam kehidupan sehari-hari. Karena dengan mengontrol stress yang kita alami dengan jalan yang benar, maka kita akan terhindar dari halusinasi, jika kita terhindar dari halusinasi maka kita dapat terhindar dari resiko skizofrenia. Untuk lebih jelasnya, yuk kita lihat beberapa tips mengontrol stress di bawah ini!

1. Berolah Raga
Yuk, olah raga bareng Ade, Kak!
Olahraga itu bisa membuat kita lebih rileks, gan. Selain itu olah raga juga bisa menurunkan tekanan darah dan menghasilkan hormon yang namanya endofrin yang bisa menghilangkan stress. Apalagi olahraga sekarang itu bermacam-macam gan, ada sepak bola, basket, yoga, joget-joget JKT 48, naik sepeda, volly, lari mengejar pacar orang, dan masih banyak lagi.
Apalagi zaman sekarang kalau olah raga itu selain untuk menyehatkan tubuh, bisa untuk menyehatkan mata, dan memakmurkan perut gan. Di salah satu stadion di kota aku yang biasa digunakan masyarakat umum untuk jogging, selain memiliki lokasi yang nyaman dan memiliki warung makanan baraneka ragam, biasanya terdapat cewek-cewek dan cowok-cowok gahoels yang emang murni niat jogging sampe niat ngeliatin mantan pacar yang biasanya suka sepedaan disana. Belum lagi kalau agan sampe ikut ke kelas-kelas senam aerobic atau tempat fitnes yang BEH nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Haha.

2. Curhat dong, Ma!
Curhat itu adalah salah satu cara kita untuk meredakan stress. Kita bisa curhat ke siapa saja, bisa ke keluarga dekat, teman dekat, Tuhan, pacar orang yang dekat sama kita, atau pun ke Mamah Dedeh. Bebas! 
Tapi untuk meredakan stress yang paling manjur melalui curhat yaitu curhatlah dengan orang yang merasakan penderitaan yang sama, alias senasip. Dengan begitu kamu bakal merasa kalau kamu nggak sendirian, masih ada orang-orang yang sama menderitanya dengan kamu atau malah lebih menderita dari kamu. HAHAHA #ketawasetan #bukanuntukdicontoh #dilarangtertawadiataspenderitaanoranglain #kalautertawadiataspenderitaanmantansihboleh. Tapi bukan berarti kita nggak boleh curhat ke orang yang nggak menderita seperti kita. Kita boleh curhat ke siapa saja. Kita boleh curhat ke teman, keluarga, mantan pacar, mantannya mantan pacar, mantan gebetan yang ada di contact BBM tapi nggak pernah ngechat, atau pun mantan tukang parkir. Karena mungkin dengan berbagi penderitaan ke mereka, mereka memiliki pemecahan dari masalah yang kita hadapi. Tapi saran saya, kalau memang Anda memiliki keyakinan yang kuat akan Tuhan, maka Anda saya sarankan untuk curhat kepada Tuhan yang Anda yakini. Karena Tuhan pasti mendengarkan segala permasalahan Anda dan akan membantu Anda untuk menghadapinya. Kata-kata aku udah mirip Oky Setiana Dewi belum? Pfftt...

3. Membaca
I'm trying to read your mind!
Membaca itu mungkin bagi sebagian orang merupakan hal yang membosankan, bikin ngantuk, dan nggak menarik. Tapi ternyata membaca itu selain untuk menambah pengetahuan, menambah informasi tentang mantan (melalui sosmed), mengingkatkan kemampuan mengingat kenangan bersama mantan, membaca juga dapat mengurangi stress.
Sebuah Studi Uneversity Essex menemukan bahwa membaca enam menit per hati dapat mengurangi tingkat stress hingga 68%. Tuh ajaib nggak? Yakin masih mau malas baca?

4. Hibur Dirimu
Hah? Apa? Kamu mau balikan sama aku?
Menjalankan hobby, nonton Dodit Stand Up Comedy di Youtube, ngumpul-ngumpul bareng temen, godain cewek di pinggir jalan, mendengarkan musik dangdut, tidur dari pagi sampai pagi lagi dan meluangkan waktu untuk menghibur dirimu sendiri bisa menjadi salah satu jalan untuk meredakan rasa stress yang kamu hadapi. Kamu bisa lakuin apa aja hal yang kamu suka asal dengan cara menghibur diri yang sehat, jangan pernah menumpahkan rasa stressmu melalui rokok, narkoba, kekerasan, apalagi istri orang. 

5. Positive Thinking
Tuh mantep nggak tu quote-nya, gan?
Kadang kita suka memberikan respon yang berlebihan pada satu masalah. Hal ini dikarenakan kita selalu berpikir dari sisi yang negatif, kita selalu mendahulukan ketakutan kita dalam menghadapi masalah yang ada. Hal itu lah yang sebenarnya membuat kita menjadi mudah frustasi, hilang percaya diri, dan lebih rentan terhadap stress.
Seharusnya saat stress menghadang karena banyaknya tuntutan dan masalah yang ada, kita harus tetap positive thinking. Kita harus percaya bahwa apa pun yang terjadi itu pasti ada hikmahnya. Misalnya kamu jadian sama cowok selama setahun sembilan bulan, tapi si doi berubah yang awalnya perhatian jadi cuek, si doi mendadak seperti orang yang hampir mati kejenuhan sama kamu, dan kemudian akhirnya kalian memutuskan untuk berpisah. Kamu yang ngerasa sayang banget sama dia harus berusaha melepas kepergian dia, kamu udah berusaha untuk move on, kamu udah berusaha mencari pelarian, tapi doi tetap selalu ada di pikiran dan di hati kamu. Dan paitnya lagi si doi udah menemukan pengganti kamu, di saat kamu masih belum bisa ngelupain doi. Pusing nggak tuh? Tapi ngomong-ngomong ini masalah kayaknya aku kenal. Haha. Tapi walau pun demikian, kamu harus tetap be positive, kamu harus berusaha yakin bahwa kalau memang si doi itu jodoh kamu pasti dia bakal balik lagi ke kamu. Kalau emang bukan jodoh kamu ya artinya ada seseorang disana yang lebih pantes untuk kamu. Catet!

6. Say no to drugs!
Say no to drugs, say yes to rebutin pacar orang. Pfft..
Seberat apa pun masalahmu, se-nggak mampu apa pun kamu menghadapi masalahmu, jangan pernah membuat kamu untuk terjerumus pada penyalahgunaan zat adiktif. Karena hanya orang dengan tipe kepribadian yang LEMAH dan TIDAK BERTANGGUNG JAWAB yang menyalahgunakan zat adiktif. Hal ini dibuktikan dengan ketidakmampuan seseorang-yang-menyalahgunakan-zat-adiktif dalam mengambil keputusan yang tepat untuk masa depannya, karena mereka lebih memilih lari dari kenyataan dengan pergi menuju ke alam khayal yang hanya memberikan kesenangan sesaat. Masih mau pake zat adiktif? Situ lemah?

7. Keep in touch with your God
Wahai Imam, where are you?
Secara spiritual, penderita halusinasi dimulai dengan hilangnya aktivitas ibadah dan jarang berupaya untuk menyucikan diri. Penderita merasakan hidupnya hampa dan merasa tidak memiliki tujuan yang jelas dalam kehidupannya. Penderita sering menyalahkan takdir tetapi tidak berusaha untuk menjemput rezeki. Penderita sering menyalahkan lingkungan dan orang lain sebagai penyebab takdir buruk yang dimilikinya.
Oleh karena itu, mengingat Tuhan adalah salah satu hal penting di dunia. Hal yang paling dapat membuat kita tenang adalah Tuhan. Tuhan itu memang nggak dapat di liat, nggak dapat di dengar, bahkan kadang terlihat nggak masuk akal, tapi Tuhan harus tetap ada di hati dan keyakinan kita. Kita harus mengingat bahwa kita hidup di dunia ini merupakan untuk kehidupan kita di akhirat kelak. Semua masalah yang kita hadapi di dunia ini merupakan wujud kasih sayang Tuhan kepada kita, agar kita senantiasa mengingat-Nya.

8. Face the problem!
Cara menghilangkan stress yang paling manjur yaitu dengan menghadapi masalah yang ada. Selalu berusaha menggunakan kepala dingin, tidak mencoba lari dari masalah, dan membentuk mental yang jantan untuk menghadapi masalah adalah cara untuk menghilangkan stress yang paling ampuh. Hadapi masalah sebesar apa pun juga dengan hati yang besar, di dampingi oleh Allah yang Maha Besar, Insya Allah akan dapat menjalani masalah yang dihadapi dengan lebih ikhlas dan ringan. Ingat, apa pun masalahnya, sebesar apa pun masalahnya, setakut apa pun kamu terhadap masalahnya, hadapilah mereka!

Mengontrol stress itu penting sob. Dulu dosen aku itu pernah bilang, kalau beberapa tahun ke depan penderita gangguan jiwa akan semakin bertambah. Dan perawat jiwa akan semakin di butuhkan. Hal ini disebabkan karena di masa yang akan datang, tingkat stress dalam kehidupan mendatang akan semakin meningkat, harga bahan kebutuhan hidup akan semakin meningkat, lapangan kerja semakin menipis, perceraian semakin banyak, caleg gagal semakin depresi, dan gagal move on akan semakin membara. 
Aku pernah merawat beberapa pasien gangguan jiwa di Rumah Saki Jiwa selama dua minggu. Waktu itu aku masih berstatus mahasiswa (Uhuk sekarang sih udah wisuda. Tapi masih pengangguran.). Di sana aku menemukan penderita dengan halusinasi dalam jumlah yang lumayan. Dan penderita dengan halusinasi ini terdapat di berbagai usia, dari 16 tahun hingga lansia. Yang paling aku prihatinkan adalah dimana ada seorang remaja yang seharusnya sedang sekolah, seharusnya sedang menikmati masa-masa indah bersama teman-teman sebayanya, seharusnya sedang menarik perhatian dari lawan jenisnya, harus di rawat di Rumah Sakit Jiwa selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.
Berada di antara penderita halusinasi itu merupakan suatu dilema antara kelucuan dan kesedihan. Mereka itu lucu, kadang tingkah mereka itu konyol, dan bahkan itu yang membuat aku merasa betah berada di antara mereka. Tapi di sisi lain aku juga merasa sedih atas penderitaan yang harus mereka alami. Aku sedih karena mereka tidak dapat mengontrol stress yang mereka alami di masa lalu dengan baik. Aku sedih karena mereka tidak mendapat dukungan dari lingkungan di saat mereka merasa tertekan di masa lalu. Aku sedih melihat mereka yang seharusnya bisa produktif, seharusnya bisa mempunyai keluarga kecil yang bahagia, seharusnya sedang mempunyai kehidupan yang layak, harus melewati waktu yang nggak sebentar mendekam di rumah sakit.
Itu kenapa aku mempublish tulisan ini. Aku ingin agar tidak ada lagi peningkatan jumlah dari penderita halusinasi, terutama orang-orang yang membaca tulisan ini. Semoga tulisan ini bermanfaat walau agak membosankan. Aku hanya ingin saling mengingatkan. Btw, thanks for reading!

Comments

  1. Thanks for sharing such an amazing and informative post. Really enjoyed reading it through . :)

    ReplyDelete

Post a Comment