Do You Have Philophobia?

sumber : http://data.whicdn.com/
Di saat orang-orang disekelilingku lagi gencar-gencarnya menebar cinta buat nyari pasangan hidup, aku lebih milih lenyeh-lenyeh di rumah sambil nonton tv. Di saat teman-temanku akan mengucapkan selamat pagi kepada gebetannya setelah bangun tidur, aku lebih milih ke dapur buat nyeduh susu milo coklat.
Cinta. Dulu aku pernah mencintai. Aku melakukan apa pun untuk mempertaruhkan cintaku. Aku bertahan meski cintaku selalu melukaiku. Hingga akhirnya aku menyerah dan merasa bahwa nggak ada yang benar-benar mencintaiku selama ini. Mereka datang dan mengatakan cinta, kemudian pergi dengan meninggalkan luka. Begitu terus-menerus hingga aku kebal dan merasa hatiku udah beku. Aku mulai berpikir cinta itu nggak ada. Mereka hanya sebatas quote. Kalau pun ada, mereka hanya ada di film drama. 

sumber : https://www.flickr.com/

Setiap ada yang mendekat, aku berusaha menjaga jarak namun tetap menghargai setiap usaha mereka. Aku selalu berkata pada diriku, “Setiap lelaki yang mendekatimu hanya ingin melukai kamu, jangan pernah jatuh cinta”. Setiap ada yang melakukan penembakan, aku hanya bisa berkata, “Aku lagi nggak pengen pacaran, aku lagi asik sendiri” atau “Aku berhenti pacaran”. Tiap ada yang ngomongin soal cinta, aku bakal menghindar. Aku selalu berusaha meng-skip setiap pikiranku tentang cinta.
Aku menganggap seolah-olah semua hal yang kulakukan adalah untuk melindungi diriku agar tidak terluka lagi. Aku merasa bahwa pacar-pacaran hanya untuk ABG labil yang penuh dengan kemunafikan dan pencitraan. Hingga kemudian aku bertanya kepada diriku sendiri, ‘Apa kamu memang tidak ingin disakiti lagi atau kamu takut jatuh cinta?’. Dan aku nggak bisa menjawabnya. Aku merasa keduanya benar. Kemudian aku pun searching di google tentang philophobia. Mengutip dari kompasiana, philophobia adalah satu penyakit mental dalam diri seseorang yang takut untuk jatuh cinta dan dicinta. Philophobia berasal dari bahasa Yunani, “philo” yang berarti cinta dan “phobia” yang berarti takut. Philophobia ini disebabkan oleh berbagai hal, seperti pernah merasakan perlakuan yang tidak menyenangkan dalam percintaan, pernah melihat orang lain tersiksa karena percintaan, pergaulan yang salah pada masa kecil, keluarga yang tidak harmonis, tidak percaya pada diri sendiri dan orang lain, optimis terhadap sesuatu yang diinginkan, pernah mengalami patah hati yang mendalam, tidak berhasil menjalin hubungan dengan orang lain, dan banyak lagi.

Dan berikut adalah ciri-ciri philophonia :
  1. Takut untuk memikirkan semua hal tentang cinta
  2. Menjauhkan diri dari segala macam potensi cinta
  3. Bila berhampiran dengan potensi cinta, penderita akan mengalami gejala-gejala phobia yang biasa seperti panik, resah, gugup, takut, melarikan diri, benci, berpeluh, pening, dll.
  4. Ada keadaan tertentu penderita akan merasakan dirinya akan mati jika jatuh cinta
  5. Penderita akan menggelakkan diri dari segala macam yang dipikirkan berkaitan dengan cinta

Penderita philophobia ini bisa diatasi dengan melalui konseling, hipnoterapi, dan psikoterapi. Dan bantuan dari lingkungan juga nggak kalah penting untuk mengatasi philophobia, yaitu dengan menunjukkan kepada penderita bahwa cinta itu ada dan dia pantas untuk dicintai juga mencintai

sumber : https://linawaydotcom.files.wordpress.com/
I don’t know, do I have a philophobia. I don’t know will I find my right one before I die. I just want you, my true love, to know that I’m kinda crazy and I’m kinda hard to get, so you must work very hard. But I believe that Allah will send me a sign to show me that you’re the right one.
Satu pesan saya untuk para love game player. Berhenti lah mengatas namakan cinta diatas kesenangan kalian. Berhenti lah melukai hati seseorang. Mungkin kalian menganggap terluka karena cinta itu adalah hal yang biasa dan waktu aku menyembuhkannya. Tapi pada kenyataannya, bangkit dari sebuah luka nggak segampang itu. Kalian lupa bahwa setiap luka itu memberikan efek pada psikikologis, dapat merubah persepsi, bahkan bisa menciptakan seekor monster.

Comments