"Beep...Beep..." Allah is calling

sumber : http://majalahembun.com/

Mumpung masih Ramadhan. Bagaimana kalau kita ngomongin tentang masalah agama? Oke mungkin bagi sebagian orang, hal ini sungguh membosankan. Tapi tunggu lah dulu teman, duduk lah dulu sebentar, dan dengarkan lah cerita dari seorang wanita yang masih tertatih-tatih untuk mencari belas kasihan Allah ini.
Kali ini aku akan bercerita tentang shalat. Kalau ngomongin masalah shalat, ini berarti ngomongin soal kewajiban setiap muslim. Wajib, artinya akan mendapatkan pahala jika dikerjakan, namun mendapat dosa bila tidak dikerjakan. Kadang kita merasa terlalu disibukan dengan urusan dunia. Harus ngerjain ini, harus ngerjain itu, waktu terasa terlalu berharga jika harus dilewati dengan shalat. Subhanallah. Tapi tunggu. Diam lah sebentar. Hentikan lah dulu semua kesibukanmu. Dengar lah suara adzan yang mulai berkumandang. Kamu bisa mendengarnya kan? Dengarkan lah dengan seksama. Rasakan lah, Allah sedang memanggil-mu untuk menemuinya. Allah sangat rindu kepadamu dan sangat ingin mendengar seluruh keluh kesahmu. Tidak kah kau ingin menemuinya sebentar? Berdiri lah kawan, ambilah waktu beristirahat sejenak untuk menemui-Nya. Langkah kan lah kakimu untuk berwudhu, bersihkan segala debu-debu yang mulai menempel di tubuhmu seharian ini. Mantapkan langkahmu menuju sajadah yang telah lama menantimu. Curhatlah sebanyak-banyaknya kepada-Nya, aku percaya bahwa Dia sungguh ingin mendengar ceritamu.

sumber : http://www.truewoman.com/
Sering kali kita meninggalkan shalat. Berencana untuk memohon ampun dari-Nya saat kita sudah menginjak usia senja, padahal kita nggak pernah tau apakah kita akan hidup hingga tua nanti. Kita selalu membuat berbagai macam alasan untuk berusaha menunda mengerjakan shalat. Padahal sebenarnya kita nggak punya alasan untuk menundanya.
Pernah suatu hari ada seorang teman yang beragama kristen bertanya kepada seorang teman yang rajin ibadahnya, “Kamu kok shalat terus sih?” tanyanya. Aku pun diam-diam mendengarkan pembicaraan mereka. Dan berikut ini adalah jawaban seorang teman yang rajin ibadahnya tersebut atas pertanyaan di atas:

1. Umurku sudah 21 tahun, aku akan merasa malu jika tidak sholat 5 waktu
Usia 21 tahun merupakan usia orang dewasa. Dimana orang tersebut sudah dianggap matang secara biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Lagi pula sejak SD hingga dimasa perkuliahan, aku selalu diberi ilmu pengetahuan agama. Dan sudah seharusnya kematangan usiaku dan ilmu yang sudah aku dapatkan selama ini membuatku malu jika aku meninggalkan shalat.
2. Aku bisa mati kapan saja, bahkan mungkin 5 menit dari sekarang, bagaimana pun aku masih berharap mendapatkan pertolongan dari-Nya di akhirat nanti
Aku tau aku masih muda dan sehat, tapi itu nggak menutup kemungkinanku untuk mati dalam waktu dekat ini. Karena umur dari setiap manusia merupakan rahasia Allah yang nggak akan pernah kita tau. Kita bisa mati kapan saja.
sumber : http://cdn.khotbahjumat.com/
3. Dosaku sudah terlalu banyak, aku sudah tidak mau menambah koleksi dosaku lagi
Aku sudah hidup selama 21 tahun. Dan selama itu pula, aku yakin dosa-dosaku sudah tak terbendung lagi, bahkan mungkin melebihi buih di lautan. Aku takut neraka. Aku takut siksa Allah. Aku takut Allah membiarkanku tersesat. Maka karena itu, aku tidak mau menambah dosaku lagi dengan meninggalkan shalat.
4. Aku nggak mau menjadi seorang hamba yang datang hanya saat ada maunya, tapi lupa bersyukur disaat diberi nikmat
Kita sebagai manusia sering kali menjumpai Allah hanya saat kita membutuhkannya. Saat kita akan menghadapi ujian semester, atau bahkan saat kita ngelamani kesulitan dalam hidup. Kita memohon pertolongan-Nya dengan tersedu-sedu. Namun saat Dia sudah memberi kita sebuah jalan keluar, kita seakan-akan lupa pada-Nya, kita tenggelam di euforia kita sendiri. Kita mendadak seperti orang yang tidak tahu berterima kasih.
5. Aku punya banyak alasan untuk memanjatkan syukur kepada-Nya
Hidupku, sehatku, rezekiku, tempat tinggalku, sudah sepantasnya aku bersyukur kepada-Nya atas segala yang sudah Dia berikan kepadaku. Terlalu banyak nikmat yang harus aku syukuri kalau harus di tulis dalam daftar satu per satu. Bahkan satu hembusan nafas pun merupakan sesuatu yang harus di syukuri. Karena di luar sana banyak orang yang untuk bernafas saja harus dibantu dengan alat. 
6. Dia memanggilku, Dia merindukanku, aku nggak bisa menolaknya, aku harus menemuinya
Allah itu mencintai setiap hamba-Nya. Allah itu selalu merindukan setiap hamba-Nya untuk kembali kepada-Nya. Kamu pasti sering mendengar suara adzan yang berkumandang? Itulah cara Allah memanggil hamba-Nya. Saat adzan berkumandang, Allah sedang merindukan hamba-Nya, Allah rindu mendengarkan keluh kesah hamba-Nya atas segala yang terjadi dalam hidupnya. Jadi bagaimana aku bisa menolak menemui Tuhanku sendiri?
Aku tergetar mendengar jawabannya. Seolah-olah dia adalah seorang malaikat yang sedang memberikan kebenaran-kebenaran.
Hai teman. Mari kita bersama-sama belajar mengambil langkah menuju sajadah kita ketika adzan berkumandang. Mari kita coba untuk konsisten dalam mengerjakan shalat, mungkin awalnya akan terasa amat berat tapi Insyallah akan ada masanya kita akan merasa terbiasa untuk shalat dan bahkan akan merasa sangat bersalah jika meninggalkannya. 
Teman. Mari kita bersama-sama mengerjakan shalat. Bersama-sama menunaikan kewajiban kita. Bersama-sama untuk mengutamakan urusan kita dulu dengan Allah. Insyallah, dengan begitu Allah akan membantu kita menyelesaikan masalah dunia.

sumber : https://sulhanitrate.files.wordpress.com/
Dan tidak lupa aku ingin mengucapkan, selamat menjalankan ibadah puasa untuk teman-teman. Semoga dengan datangnya bulan Ramadhan, kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik, yang mencintai Allah lebih banyak lagi. Semoga Allah menghapuskan semua dosa-dosa kita. Amin.

Comments