Bermalam di Hotel Dafam Pacific Caesar Surabaya


Ada satu hotel bintang 3 yang menarik perhatian saya sejak masih kuliah di Surabaya. Saya masih ingat, waktu itu sekitar tahun 2017, hampir setiap hari saya mondar-mandir di sekitaran Hotel Dafam Pacific Caesar Surabaya ini, karena memang letaknya yang berada di antara jalanan menuju kos dan kampus. Seringkali, saat melewati hotel ini, saya melonggo melihat bangunannya yang tinggi hingga mencakar langit dan desain arsitekturnya yang ekslusif. Diam-diam ngebatin, suatu hari pengen banget nyoba nginep di hotel ini.

Arsitektur hotel dafam yang eklusif. Sumber gambar : dafamhotels.com
Dulu waktu masih berstatus mahasiswa, nggak pernah terpikir untuk nginap di tempat hedon begini, karena zaman itu masih jadi anak kos banget. Rasanya sayang banget kalau ngabisin uang bulanan hanya untuk staycation di hotel, mending bujetnya buat main atau kencan. Hehe. Selain itu, bagi saya, bersantai di kosan sambil streaming film pakai Wi-Fi kos sudah cukup mewah.

Sebenarnya, bulan Maret 2018 lalu, saya sempat main ke hotel ini karena janjian untuk make up bareng Ana yang kebetulan lagi nginap disini. Tapi karena cuma singgah sebentar jadi rasa penasaran saya masih menggebu-gebu, meski sudah berhasil mengintip sedikit. 

Dan, bulan Februari kemarin, saya ada urusan di Surabaya, dimana saya sudah berniat mau nyicip tidur di hotel bintangnya Surabaya seenggaknya semalam sebelum saya pulang ke rumah. Jadilah saya yang doyan cari promo langsung browsing penginapan di Surabaya di beberapa aplikasi booking hotel. Tapi karena rasa penasaran yang belum tersampaikan, pilihan saya tetap jatuh pada Hotel Dafam Pacific Caesar. Saya coba melihat review orang-orang yang pernah menginap disana, dan alhamdulillah nggak ada yang merasa kecewa.

Catatan penting, untuk melakukan reservasi, saya menggunakan aplikasi pegipegi, karena harganya puluhan hingga ratusan ribu lebih murah dibandingkan aplikasi lain atau reservasi langsung. Nggak percaya? Coba buktiin sendiri, deh! Nggak percaya?

Hotel Dafam Pacific Caesar ini terletak di Surabaya Timur, tepatnya di Jalan Dr. Ir. H. Soekarno No. 45-C. Hanya berjarak ± 2 km dari Kampus C Universitas Airlangga. Letaknya juga nggak begitu jauh dari Bandara Juanda, hanya sekitar 19 km, yang bisa ditempuh dengan 40 menit. Selain itu, hotel ini juga memiliki letak strategis, karena berada tidak jauh dengan beberapa universitas, rumah sakit, tempat makan, hingga tempat hiburan, seperti Kenjeran Park, Jembatan Suroboyo, East Coast, Galaxy Mall, dan Pukuwon Food Festival

Awal memasuki area hotel, saya sudah disambut oleh dua orang petugas satpam yang ramah sekali. Mereka pun dengan sigap langsung mengarahkan saya ke lahan parkir yang cukup luas dan lenggang di bagian sebelah kiri hotel. Setelah memarkirkan kendaraan, saya segera masuk ke lobby hotel untuk check in. Setelah menyelesaikan administrasi, saya diberi key card untuk mengakses lift dan kamar saya.

Hotel ini memiliki 17 lantai, kalau saya nggak salah ingat. Dengan lantai yang sebanyak itu, hotel ini memiliki kapasitas 108 kamar dengan 3 tipe kamar. Kebayang nggak sih gimana riweuhnya ngurusin 108 kamar ini? Nah, saya sendiri kebagian kamar di lantai 8 dengan nomor kamar 808.

Memasuki kamar, saya disambut dengan suasana yang bikin nyaman. Kasurnya juga empuk, apalagi buat saya yang habis begadang semalaman dan ribet seharian karena sibuk menyiapkan oleh-oleh, rasanya ngistirahatin badan di atas kasur itu lega banget. 

Suasana kamar yang nyaman, tenang, dan bikin betah.
Ohya, meski hotel ini terletak di pinggir jalan besar, namun nggak membuat suasana kamar menjadi berisik. Saya bahkan sangat menikmati pemandangan hiruk pikuk Surabaya dari ketinggian. 

Pemandangan dari jendala kamar saat pagi hari, dengan gagahnya gunung bromo menampakkan diri.
Eh, itu Gunung Bromo kan?
Selain itu, fasilitas di kamar ini juga lengkap banget. Ada lemari yang di dalamnya sudah dilengkapi dengan beberapa hanger, brankas, sandal, dan juga kelengkapan untuk laundry. Disini juga diberi free mineral water, lengkap dengan kebutuhan tea and coffee maker untuk ngopi dan ngeteh cantik di kamar. Lalu ada coffee table, meja rias, tempat sampah, AC yang berfungsi dengan baik, telepon lengkap dengan notes dan pensilnya, Wi-FI, dan TV dengan puluhan channel. Pokoknya lengkap banget, sudah kaya indomaret. Hehe..

Meja rias yang dilengkapi dengan buku pedoman pelayanan hotel, tisu, tempat sampah, dan televisi.

Sandal hotel dan brankas yang tersusun rapi di rak lemari paling bawah.

Tea and coffee maker.
Kamar mandinya juga bagus, bersih banget, water heaternya lancar jaya tanpa ada masalah. Perlengkapan mandi juga lengkap, handuk, sampo, gelas kumur, sikat gigi, odol, sabun, tisu, keset, bahkan hairdryer ada. Semuanya ada, kecuali pasangan.

Perlengkapan mandinya yang lengkap banget, rapi, plus bersih.
Ah, pokoknya malam itu saya tidur nyenak banget deh. Nah paginya, sebelum saya berangkat ke bandara, saya menyempatkan sarapan di Canting Restaurant yang terletak di lantai 2 hotel. Saya sampai di restoran sekitar jam setengah 7 pagi, belum banyak orang disini karena mungkin masih kepagian. Awal masuk ke area restoran ini cukup menyenangkan, tempatnya cukup luas, dilengkapi dengan area outdoor. Yang bikin menarik, suasananya itu lo yang berhasil dikemas dengan bumbu-bumbu tradisional yang apik, membuat saya nggak bisa menolak untuk berlama-lama disini.

Keasikan menikmati suasana sampai lupa ngambil foto. Alhasil nyomot dulu dari bluprin.com.
Ada banyak sekali menu yang bisa saya pilih disini. Sayang, perut saya pagi itu belum cukup lapar untuk menampung makanan berat yang sepertinya sangat sayang untuk dilewatkan. Tapi karena saya nggak mau mengambil risiko kelaparan saat sampai di bandara, saya pun memilih untuk menyicipi pancake dengan topping corn cereal dan susu kental manis putih, salad, dan es teh manis. Sarapan ala-ala bule gitu.

Selesai sarapan, saya balik ke kamar untuk ngambil barang-barang saya, kemudian turun kembali ke Lobby di lantai 1 untuk check-out. Proses check-out di hotel ini juga mudah dan cepat banget, kita hanya perlu menyerahkan key card, dan kemudian selesai.

Saya merasa puas banget dengan semua fasilitas dan pelayanan di hotel ini. Dan tentu, saya sangat bersyukur karena akhirnya rasa penasaran untuk menginap di hotel ini kesampaian juga, alhamdulillah. Tapi saya nggak nyangka, ternyata nginap di tempat bagus bisa bikin happy ya. Pikiran-pikiran buruk tentang hidup digantikan dengan motivasi supaya cepat kaya dan bisa membangun hotel bagus kaya begini. Hihi. Kira-kira, selanjutnya nginep dimana ya?

Warm Regrads

Comments