Dimsumartabak (2018)

Dimodifikasi dari Tribunstyle.com
Di suatu sore yang berawan di kota Samarinda. Langit baru saja kelelahan meneteskan gerimis, menyisakan basah di setiap sudut jalan. Tampak dua orang perempuan sedang kebingungan di depan loket di XXI Big Mall Samarinda.
“Mbak, film target ada?” tanya salah satu perempuan itu.
“Target sisa 1 seat, kak.” jawab petugas loket wanita yang berbaju serba hitam dengan rambut yang digulung rapi, menunjukkan seat yang tersisa.
“Kalau Jurassic World, mbak?” tanya perempuan itu lagi, sambil memerhatikan ayunan jari si wanita penjaga loket yang begitu lincah memainkan layar di bawahnya.
Jurassic World-nya ada tapi duduknya pisah-pisah, kak.” Lagi-lagi petugas loket menunjukkan sisa seat yang tersebar di beberapa titik melalui monitornya.
“Kalau Ocean gimana, mbak?”
Ocean ada mbak. Sisa di depan.” Terlihat seat yang hampir penuh di layar monitor. Hanya tersisa dua baris kosong di depan. Hening sebentar.
“Kalau Dimsumartabak, mbak?”
“Ada mbak.” Monitor menunjukkan gambar ruangan bioskop yang hampir separuh penuh.
Dan akhirnya, dua orang perempuan itu pun memutuskan untuk menghabiskan waktu mereka untuk melihat wajah Ayu Ting Ting di layar kaca yang segede gaban. Kabarnya, salah satu perempuan itu adalah aku.

SINOPSIS

Mona (Ayu Ting Ting) bekerja sebagai tangan kanan Kog Ah Yong (Chew Kin Wah) di Restoran Chinese, The KING’S, yang menyajikan dimsum sebagai menu utamanya. Namun, istri kedua Koh Ah Yong cemburu buta. Curiga Mona menjadi pelakor rumah tangganya, akhirnya Mona dipecat. Terpaksa Mona harus mencari pekerjaan lain karena sejak ayahnya meninggal, Mona menjadi tulang punggung keluarganya. Apalagi ibu Mona (Meriam Bellina) sakit dan adik perempuannya (Denira Wiraguna) masih kuliah.

Sumber: Movieden
Mona bekerja serabutan hingga akhirnya bertemu dengan Soga (Boy William) dan anak buahnya, Dudi (Acho Muhadkly), yang membuka bisnis foodtruck Martabak. Tertarik dengan kesigapan dan pengalaman Mona, Soga mengajak Mona untuk membantu usahanya. Pada awalnya, mereka senantiasa bertengkar karena pola kerja yang berbeda. Mona menganggap Soga tidak serius mengelola bisnisnya, sementara Soga merasa Mona terlalu dominan dalam mengatur segalanya. Ketika akur, hubungan kerja telah berkembang menjadi hubungan suka.

Namun, Soga menahan diri untuk tidak begitu saja menerima Mona dalam hidupnya, dia memiliki rahasia besar mengenai identitas dirinya. Dia adalah Soga Guntara, putra mahkota miliarder Eric Guntara (Ferry Salim) dan Sandra Guntara (Olga Lydia).

REVIEW

Dimsumartabak cenderung memberikan kisah klasik Cinderella yang bisa kita tonton di TV melalui acara FTV. Kisah tentang wanita yang terlilit utang dan kemudian bertemu dan jatuh cinta dengan pria pengusaha foodtruck matabak yang ternyata diam-diam merupakan anak holang kayah. Konflik yang terdapat di dalam film ini pun sederhana dan penyelesaian ini pun terlampau gampang. Tidak greget. Tapi untungnya, alur cerita yang dibuat rapi sehingga mudah dimengerti. 

Penampilan Boy William dan Ayu Ting Ting di film ini terasa kurang chemistry. Bahkan karakternya pun terasa dangkal. ATT yang berperan sebagai gadis sederhana yang menguasai sistem warung makan tampak kaku. Sementara Boy William yang berperan sebagai anak holang kayah yang ingin mewujudkan impiannya ketimbang meneruskan bisnis keluarga tampak tidak spesial.

Sementara itu, penampilan tokoh-tokoh lain cukup membantu dalam film ini. Meski pun tidak banyak. Hal ini terbukti dengan penampilan Meriam Bellina yang seperti biasa, mengagumkan. Meriam Bellina yang berperan sebagai ibu Mona berhasil membawakan tokoh seorang ibu yang menderita lupa ingatan karena ditinggal mati oleh suaminya. Selain itu, penampilan Tyas Mirasih yang berperan sebagai teman Soga dan Denira Wiraguna yang berperan sebagai adik Mona juga membawa nuansa yang lebih menyegarkan ke dalam layar kaca. Sedangkan, penampilan Acho Muhadkly yang berperan sebagai anak buah Soga, berhasil mencuri perhatian dengan tingkah dan celoteh recehnya yang mampu membuat satu bioskop berhasil terhibur. 

Which one would you prefer? | Sumber: Tribunlampung.co.id
Secara pribadi (semoga habis ini aku nggak diserang balajaer), aku ngerasa agak kurang cocok dengan ATT sebagai pemeran utama. Alasannya sederhana, ATT belum bisa memainkan emosinya dan terkesan terlalu datar. Bahkan Tyas Mirasih atau Denira Wiraguna, aku rasa lebih cocok untuk memerankan peran utama. Selain itu, aku ngerasa agak keganggu dengan vokal ATT yang sama sekali nggak bulat dan bernada serak-serak basah. Aku rasa dia lebih bagus jadi penyanyi aja. Dan ini didukung dengan best part-nya Ayu yang terletak di soundtrack film ini, yang mana dinyanyikan sendiri oleh ATT dan Boy William. For your information, judul lagunya Hanya Kamu.

Selain itu, menyoroti mengenai judul. Film ini memberikan judul yang beraroma makanan yakni, Dimsumartabak. Wajar jika aku mengira bahwa film ini akan memberikan sajian keindahan makanan. Tapi nyatanya tidak. Dimsum hanya disajikan sebagai latar belakang pekerjaan Mona yang pernah bekerja di Rumah Makan Cina. Sementara, martabak hanya menjadi latar belakang Boy William yang ingin membuka usahanya sendiri. Memang, kedua makanan ini sempat disajikan dalam film, tapi dalam porsi yang tidak sesuai dengan judul. Lagipula, martabak yang disajikan disini tampilannya nggak jauh berbeda dari martabak yang jual sama mamang-mamang pinggir jalan.

Diluar itu, pengambilan gambar pada film ini cukup lumayan. Cukup memberikan kesan yang berarti untuk sebuah produksi yang baru. Tapi sayangnya, mendekati ending, ada suatu adegan dengan pengambilan gambar yang sedikit bergoyang. Tapi secara keseluruhan, it's good.

Kesimpulannya, film ini biasa aja sih. Rasanya seperti nonton ftv, bedanya nontonnya di bioskop. Ya kalau kalian kelebihan waktu luang dan uang, sah-sah aja sih untuk nonton ini. Tapi ingat, jangan berharap lebih

Daftar Refrensi:
Cinema 21. 2018. Dimsumartabak. Dapat diakses di http://www.21cineplex.com/ (22 Juni 2018).

Comments

  1. Tadinya aku penasaran sama film ini. Apa jadinya dimsum sama martbak ditabrakin, ternyata ga benar2 dieksplorasi ya soal masakannya. Kebayangnya bakal ada saingan restauran, ternyata bukan. Ya, udah ga jadi penasaran hahahha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jauh dari ekspektasi, mbak. Kirain film ini bakal ngobral soal makanan. Tapi ternyata enggak. Ya semoga aja, besok-besok penulis dan sutradaranya bisa bikin cerita yang lebih mateng.

      Delete
  2. Iya mbak. Tapi ada juga orang-orang yang malah suka sama film ini. Selera orang mah beda-beda mbak. Terima kasih juga sudah berkunjung, mbak Fidelia.

    ReplyDelete
  3. Inilah yg buat aq males nonton felem endonesah ahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah begitu ya, mbak. Padahal alhamdulillah, beberapa tahun belakangan ini film Indonesia sudah banyak kemajuan. Tapi memang nggak bisa dipungkiri kalau film ecek-ecek masih banyak di produksi.

      Delete

Post a Comment