#TemanTapiMenikah (2018)

Modifikasi dari Kompas
Ditto kecil menatap seorang gadis cantik dari sebuah layar televisinya. Tidak ada alasan lain. Dito menyukai gadis itu, Ayudia Bing Slamet. Rasa kagum ini pun terus berlangsung hingga pertemuan pertamanya dengan gadis itu kala mereka duduk di SMP yang sama. Ditto yang mulai tumbuh remaja (Adipati Dolken) terpana dengan kehadiran Ayudia (Vanesha Prescilla).

“Helo, gue Ayu” Gadis yang kemudian disebut Ucha ini menyodorkan tangannya ke arah Ditto, bermaksud untuk berkenalan, sebelum kemudian menawarkan diri untuk duduk sebangku dengan Ditto. Dan sejak itulah, persahabatan antara Ditto dan Ucha dimulai. 

Ucha yang dikenal sebagai seorang aktris remaja yang begitu produktif, selalu disibukkan dengan pekerjaannya sepulang sekolah. Namun di luar itu, Ditto dan Ucha selalu memiliki waktu bersama untuk main bareng atau sekedar mengerjakan PR bersama. Dan selama pertemanan mereka berlangsung, Ditto makin menyukai Ucha yang konon dirasa-rasa sebagai cinta pertamanya. 

Persahabatannya ini berlangsung hingga mereka menginjakkan kaki di bangku SMA. Ditto yang masih menyukai Ucha, diam-diam mulai gencar untuk melakukan berbagai usaha untuk membuat Ucha bangga. Mulai dari menjadi ketua OSIS, anggota band sekolah, hingga perkusi professional. Namun bagi Ucha, Ditto tetap sahabat semata. Tidak lebih. 


Singkat cerita, Ditto tidak pernah punya keberanian untuk keluar dari situasi friendzone yang dia alami. Secara diam-diam, dia selalu cemburu melihat Ucha yang dekat dengan pria lain. Kecemburuan inilah yang terpaksa mendorong Dito berpacaran dengan wanita lain, meski Ditto hanya mencintai Ucha. Mereka pun beberapa kali bergonta-ganti pacar masing-masing. Pada beberapa kesempatan, Ditto dan Ucha berhasil melakukan double date, namun selalu berakhir dengan wajah bete yang tampak diantara pacar mereka masing-masing karena melihat kedekatan mereka. Hubungan Ditto dan pacarnya pun selalu berakhir dengan satu alasan, Ucha. Hal ini disebabkan pacar-pacar Ditto menyadari bahwa di mata Ditto hanya ada Ucha.

Hingga akhirnya, di satu titik dimana sebelas tahun sudah Ditto dan Ucha bersahabat, Ditto pun menyadari bahwa dia harus memilih untuk menyatakan perasaannya atau merelakan cinta pertamanya. 

Spoiler berakhir..

Heightlight

#TemanTapiMenikah adalah sebuah film yang diangkat dari buku yang ditulis oleh Ayudia Bing Slamet yang berjudul TemanTapiMenikah pakai hastag. Cerita yang ditawarkan berisikan kisah nyata pertemuan Ayudia dengan suaminya, Ditto Percussion. Sebuah cerita yang menggambarkan kegalauan Ditto selama sebelas tahun memendam perasaan cintanya kepada Ayudia, sang sahabat.

Berbicara tentang isi cerita. Sejauh 102 menit mata saya memandang, film ini nyaris tidak berisi konflik sama sekali. Satu-satunya konflik yang ada hanyalah friendzone yang dialami oleh Ditto kepada Ayu. Bagi saya, keselurahan cerita di film ini terasa agar hambar. Mungkin lupa di tambah micin. Cerita drama yang ditampilkan di film ini tampak terlalu dangkal dan hampir tidak berisi. Mungkin ini alasan yang berhasil membuat aku ngantuk saat menonton film ini. Agak membosankan. Tapi untung saja, wajah ganteng Adipati Doklen berhasil menyelamatkan film ini melalui senyumnya yang menggetarkan kaum hawa.
Sumber: Cewek Banget
Tapi, ada satu bagian cerita yang sedikit bikin aku dongkol sih. Sebuah bagian dimana Ucha dan Ditto masih bersekolah dan sering ngerjain tugas bareng. Namun, Ditto disini lebih tampak seperti dimanfaatkan oleh Ucha untuk mengerjakan tugasnya. Entah apa karena sebegitu melelahkannya kah pekerjaan Ucha sehingga tidak bisa mengerjakan tugasnya sendiri atau memang begitulah persahabatan mereka. So far, bagian ini sih yang bikin aku miris, walau pun disini Ditto senang-senang aja buat ngerjain tugas Ucha. Diluar itu, film ini juga memberikan pesan yang positif, gengs. Meski didasari oleh cinta, kerja keras Ditto untuk mengembangkan passion-nya sehingga bisa menjadi perkusi profesional, patut diacungi jempol. Film ini mengajarkan kita untuk terus berjuang untuk mendapatkan sesuatu melalui passion yang kita punya.

Tentang penokohan. Film ini sempat menjadi sorotan karena kehadiran Vanesha Prescilla yang berperan sebagai tokoh utama. Vanesha yang baru beberapa minggu sebelumnya berhasil naik daun melalui Film Dilan 1990 menjadi alasan masyarakat menghujat film ini. Alasannya tidak lain karena masyarakat sudah terlanjur baper dengan Millea yang diperankan oleh Vanesha dan merasa risih dengan perubahan peran yang terlalu cepat yang dilakukan Vanesha di film ini sebagai Ayudia. Namun dalam film ini, Vanesha Prescilla berhasil melepas sosok Millea yang pernah ada pada dirinya menjadi seorang Ayudia Bing Slamet dengan gaya-gaya tomboynya.

Sementara itu, penampilan Adipati Dolken di film ini seolah menjadi hidangan segar untuk kaum wanita. Tingkah Adipati yang begitu supel berhasil menyihir tatapan para gadis-gadis jomblo untuk tidak berkedip. Sedangkan penampilan tokoh-tokoh yang lain, seperti keluarga, teman, pacar, seolah-olah hanya pemeran tambahan yang numpang lewat saja. Inti film ini hanyalah menampilkan kisah cinta antara Ayudia dan Ditto semata, tanpa diiringi oleh tetek bengek yang lainnya.
Adegan yang paling aku sukai disini adalah, spoiler lagi deh, masa dimana Ucha menyusul Ditto yang sedang manggung di Bali untuk menerima perasaan Ditto. Kala itu mereka berada di sebuah sudut di samping kolam renang, ada adegan dimana Ditto dan Ucha nyaris berciuman tapi (kalau nggak salah) Ucha malah berkata, “Katanya ntar dulu deh To, jijik gue”. Dilanjutnya dengan tawa mereka yang pecah. Bagi aku, adegan ini sih satu-satunya yang nggemesin.

Kesimpulannya, film ini sih cukup dikatakan terlalu biasa saja. Tidak istimewa. Tapi, jika kamu sedang mengalami kekalutan situasi friendzone. Mungkin kamu butuh film ini, karena Ditto Percussion punya jawabannya. Selamat menonton!

Comments