Jurus Cerdas Dengan Telur dan Ayam




Tau nggak sih kalau telur dan ayam adalah sumber protein yang sangat murah? Bahkan, harga sebutir telur dapat setara dengan satu atau dua buah kerupuk. Murah banget kan? Namun, berdasarkan data pemerintah, hanya ada 100 butir telur yang dikonsumsi setiap orang per tahunnya. Ini artinya masyarakat Indonesia rata-rata hanya mengkonsumsi 1 butir telur setiap 3 hari. Wah sayang sekali, ya. Padahal, dinegara lain yang memiliki ekonomi yang lebih maju memiliki tingkat konsumsi telur yang lebih tinggi, loh. Di Amerika Serikat, misalnya, negara ini mengkonsumsi sekitar 314 butir per orang setiap tahunnya, sedangkan di Inggris 290 butir, di Jepang 269 butir, dan di negara-negara Eropa lain sekitar 210 butir. Tinggi, bukan?
Telur sendiri merupakan makanan yang relatif murah dan mudah. Murah karena harganya sangat terjangkau dengan nilai gizi yang berlimpah. Dan mudah karena dapat ditemukan dimana saja dan dapat disajikan dengan berbagai varian, bisa didadar, diceplok, direbus, atau dijadikan sajian hotel berbintang seperi scramble eggs atau omelet. Sayangnya, banyak orang Indonesia yang menghindari telur karena alasan kolesterol yang tinggi dan dapat menyebabkan bisul. Tapi, benarkan alasan tersebut? 

Apakah telur mengandung banyak kolesterol?
Beberapa orang menjadikan telur sebagai musuh karena anggapan bahwa telur mengandung banyak kolesterol sehingga dapat menyebabkan berbagai penyakit. Padahal, telur hanya mengandung kolesterol baik, loh. Bahkan sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of American College of Nutrition menyatakan bahwa peningkatan konsumsi telur tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler, baik pada laki-laki mau pun perempuan. Bahkan sebaliknya, mereka yang mengkonsumsi telur memiliki kadar kolesterol lebih rendah dibandingkan yang tidak mengonsumsi telur. Nah, masih beranggapan bahkan telur mengandung banyak kolesterol? Memang, kolesterol jahat dapat ditemukan pada telur tapi tergantung dari cara memasaknya. Jika telur digoreng dengan minyak yang berulang-ulang, jelas saja akan menghasilkan kolesterol jahat. Benar kan, Sobat? Oleh karena itu, ada banyaknya kita lebih selektif dalam membeli gorengan di luar sana ya.

Apakah telur menyebabkan bisul?
Beberapa orang beranggapan bahwa telur dapat menyebabkan terjadinya bisul. Mungkin memang benar, tapi kasus bisul sebenarnya hanya terjadi pada orang-orang yang menderita alergi telur yang jumlahnya sangat sedikit. Jadi, buat Sobat yang nggak memiliki riwayat alergi telur tidak perlu khawatir lagi mengonsumsi telur!

Kenapa harus mengonsumsi telur?




Telur mengandung protein hewani yang tinggi dengan asam amino yang sangat lengkap. Dengan kandungan yang demikian, telur bermanfaat untuk pertahanan tubuh, perbaikan sel-sel tubuh dan sel-sel otak sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kecerdasan.
Telur juga baik loh untuk anak-anak yang masih dalam pertumbuhan, karena dengan mengonsumsi satu butir telur sehari dapat menompang pertumbuhan fisik dan keceradasan anak. Selain itu, kolesterol yang terdapat pada telur sangat dibutuhkan oleh anak-anak (terutama balita) sebagai salah satu bahan dasar penyusun kecerdasan.
Namun, masih banyak loh manfaat telur yang bisa kita dapatkan diantaranya:
  1. Telur baik untuk kesehatan mata, bahkan sebuah studi membuktikan bahwa sebutir telur sehari bisa mencegah terjadinya degenerasi makula. Degenerasi makula itu merupakan penyebab kebutaan pada usia 50 tahun ke atas.
  2. Pada penelitian lain ditemukan bahwa asupan telur setiap hari dapat menurunkan risiko mengalami katarak.
  3. Penelitian dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa konsumsi telur secara berkala dapat membantu mencegah penggumpalan darah, stroke dan serangan jantung.
  4. Telur kaya dengan unsur kolin, yang merupakan nutrisi penting bagi otak, jaringan syaraf dan sistem peredaran darah.
  5. Telur dapat mencegah kanker payudara. Penelitian menyatakan bahwa wanita yang mengonsumsi setidaknya 6 butir telur dalam seminggu dapat menurunkan resiko kanker payudara hingga 44%.
  6. Telur mengandung sulfur yang tinggi serta vitamin dan mineral sehingga sehat untuk rambut dan kuku.

Nah gimana? Masih nggak tertarik makan telur? Tapi tidak hanya telur saja. Selain telur, ayam pun dikategorikan sebagai sumber protein termurah. Tapi, banyak orang yang menghindari mengonsumsi ayam karena adanya isu mengenai ayam yang disuntik hormon. Benar nggak, ya?

Apakah benar adanya suntik hormon pada ayam? 
Coba saya tanya, Sobat tau nggak sih harga satu dosis hormon untuk sekali suntik? Harganya bisa mencapai 5 USD atau sekitar Rp 65.000. Mahal ya. Padahal harga ayam di tingkat peternak kurang dari Rp 20.000 per ekor. Jadi masuk akal nggak sih ayam yang di suntik hormon berharga lebih murah daripada harga hormonnya sendiri? Nah, untuk informasi tambahan, ternyata proses pertumbuhan ayam pedaging (bloiler) berdasarkan dari hasil persilangan puluhan tahun yang sesuai dengan kaidah ilmu genetika sehingga dihasilkan ayam dengan mutu genetik yang bagus dan juga cepat. Masih percaya ada ayam yang disuntik hormon?

Apa sih istimewanya mengonsumsi ayam?


Apa sih keistimewaan daging ayam? Selain enak dan dapat dijadikan sajian dalam bentuk apa saja, daging ayam ternyata memiliki kadar lemak yang rendah dan asam lemaknya pun tidak jenuh. Sedangkan asam lemak yang ditakuti orang selama ini adalah asam lemak jenuh yang dapat mengakibatkan penyakit darah tinggi dan penyakit jantung. Selain itu, kandungan gizinya pun nggak kalah lengkap. Setiap 100 gram daging ayam dapat mengandung 74% air, 22% protein, 13 mg Kalsium (Ca), 190 mg Forfor (P), 1,5 mg Zat besi (Fe), lemak, dan Vitamin A, C serta E.


Semurah apa sih ayam dan telur jika dibandingkan dengan sumber protein lain?

Sumber : www.pinsarindonesia.com
Berdasarkan tabel di atas, dapat kita liat bahwa telur dan ayam merupakan sumber protein termurah berdasarkan harga per gram proteinnya. Harga protein yang terdapat pada telur hanya Rp 144/gram dan pada ayam hanya Rp 162/gram, hal ini tentu lebih murah dibandingkan tempe yang seharga Rp 181/gram. Murah banget kan?


Dalam rangka menyambut Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) yang jatuh pada setiap 15 Oktober, saya ingin mengajak Sobat sekalian untuk mengonsumsi telur dan ayam sebagai sumber protein termurah di negeri ini. Kandungan asam amino essensial yang terdapat pada telur dan ayam pun sangat beranfaat untuk kesehatan dan kecerdasan otak. Namun, tidak hanya itu. Selain dapat menghemat perekonomian dan meningkatkan kesehatan, kita juga dapat membantu perkembangan peternakan unggas dengan mengonsumsi ayam dan telur, sehingga roda ekonomi masyarakat dapat bergerak. Jadi tunggu apalagi? Yuk makan ayam dan telur. Tubuh sehat, dompet selamat.

Sumber :
Khomsan, Ali & Faisal Anwar. 2008. Sehat Itu Mudah: Wujudkan Hidup Sehat dengan Makanan Tepat. Bandung: Penerbit Hikmah (PT Mizan Publika).
Pinsar Indonesia. 2017. Bahan Lomba Menulis HATN 2017. Dapat diakses di http://www.pinsarindonesia.com/
PT Trouw Nutrition Indonesia. Healthy Food for Healthy Life. Dapat diakses di http://www.trouwnutrition.co.id/


Comments