7 Langkah Cegah Kanker Serviks



Pernah mendengar atau membaca tentang kanker serviks? Ya, kanker serviks atau yang biasa disebut dengan kanker leher rahim merupakan salah satu jenis kanker yang paling sering diderita oleh kaum wanita. Namun tidak hanya itu, kanker ini pun memiliki angka kematian yang cukup tinggi. Diperkirakan setiap dua menit di dunia atau satu jam di Indonesia, seorang perempuan meninggal akibat kanker serviks. Wow, ini bukan angka yang kecil ya.

Sumber gambar: http://https://meetdoctor.com/

Tapi, apa sih itu kanker serviks?
Kanker serviks adalah kelainan yang terjadi pada sel-sel serviks yang berkembang dengan cepat dan tidak terkontrol. Serviks sendiri merupakan sebutan dari leher rahim yang terletak di dalam alat kandungan wanita.

Sumber gambar: https://meetdoctor.com/

Lalu, apa yang menjadi penyebabnya?
Sekitar 99,7% kasus serviks disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (PHV). HPV adalah virus yang ditularkan melalui kontak alat kelamin, terutama pada vagina dan anal. Memang, belum banyak orang yang mengenal virus HPV ini, namun sudah banyak korban disekitar kita yang harus menderita penyakit yang disebabkan oleh jenis virus ini. Namun selain infeksi HPV, ternyata ada beberapa faktor risiko yang dapat mendukung terjadinya kanker rahim yakni diantaranya:
  • Merokok,
  • Penurunan daya tahan tubuh,
  • Riwayat seksual yang sering berganti partner atau memiliki pasangan yang sering berganti partner,
  • Pengunaan kontrasepsi pil dalam jangka panjang (5 tahun atau lebih),
  • Melahirkan banyak anak (> 5 kali),
  • Tidak melakukan tes Pap secara berkala,
  • Wanita berusia lebih dari 30 tahun,
  • Memiliki gangguan kekebalan tubuh (HIV atau lupus),
  • Berhubungan seksual di usia < 20 tahun.
Sumber gambar: http://https://meetdoctor.com/

Bagaimana sih gejalanya kanker leher rahim?
Kabar buruknya, infeksi HPV ini tidak menimbulkan gejala di awal dan menyebabkan banyak penderitanya yang tidak menyadari penyakitnya sehingga mengalami keterlambatan mengenali penyakit sehingga penyakit sudah menyebar luas dan tingkat kesembuhan menjadi rendah. 
Proses infeksi HPV sendiri menjadi kanker serviks membutuhkan waktu sekitar 10 – 20 tahun. Dan pada stadium awal seringkali tidak memperlihatkan gejala. Ketika kanker tersebut sudah berkembang lebih besar, gejalanya dapat berupa:
  • Perdarahan dari vagina yang tidak normal, seperti perdarahan yang muncul diantara dua siklus haid, perdarahan setelah berhubungan seksual, haid yang berlangsung lebih lama dan lebih banyak daripada biasanya, perdarahan setelah menopause.
  • Nyeri panggul,
  • Nyeri selama berhubungan seks,
  • Keputihan yang banyak.
Sumber gambar: https://meetdoctor.com/

Apa yang harus saya lakukan untuk mencegahnya?
Kabar baiknya, kanker serviks dapat dicegah dan dapat disembuhkan 100% apabila terdeteksi secara dini serta segera mendapatkan penanganan yang tepat. Namun selain hal itu, terdapat hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam mencegah terjadinya kanker servis, diantaranya:
1. Melakukan pap smear secara teratur. 
Pap smear adalah upaya pendeteksian kanker serviks dengan mengambil cairan contoh lendir vagina untuk dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan ini seharusnya dilakukan secara rutin setiap tahun oleh setiap wanita yang aktif secara seksual. Pap smear yang tidak teratur dapat menjadi faktor risiko paling besar bagi kanker serviks loh. Oleh karena itu, disarankan kepada kaum wanita yang telah aktif secara seksual untuk segera menjalani pap smear secara rutin.
2. Setia dengan satu pasangan
Berhubungan seksual hanya dengan satu pasangan dan saling setia akan menurunkan risiko terkena kanker serviks. Masih mau berganti-ganti pasangan seksual?
3. Lakukan hubungan seks saat telah cukup umur
Satu pasangan yang berusia dibawah 20 tahun akan meningkatkan risiko terpaparnya HPV seorang wanita 3 kali lipat, dan bila mempunyai 3 atau lebih pasangan seksual, risikonya akan meningkat menjadi 10 kali lipat. Waw, itu artinya kita bisa menjadi sangat sangat berisiko. Jadi yuk, bersabar untuk melakukan hubungan seksual saat sudah cukup umur dengan hanya satu pasangan.
4. Gunakan pelindung saat berhubungan seksual
Kondom dan diagfragma dapat melindungi serviks saat berhubungan seksual dari zat-zat yang dapat menimbulkan iritasi, termasuk menghindari menempelnya virus HPV. Bahkan, konon katanya penggunaan kondom ini dapat mengurangi risiko infeksi HPV sebanyak 70%.
5. Menjauh dari kegiatan merokok
Nah ternyata, nikotin dan bahan-bahan kimia lain yang berasal dari asap rokok dapat menyebabkan menurunnya kemampuan untuk mencegah infeksi. Sehingga memudahkan tubuh untuk terserang bakeri / virus, termasuk infeksi HPV.
6. Makan dengan pola yang seimbang
Asupan vitamin E, vitamin C, betakaroten, dan asam folat dalam jumlah memadai dari makanan yang dikonsumsi atau suplemen dapat melindungi dari kanker serviks. Jadi tunggu apalagi? Yuk kita jaga pola makan kita dengan pola yang seimbang.
7. Penggunaan vaksinasi HPV
Vaksinasi HPV mempunyai kemampuan perlindungan hingga >90%. Vaksin merupakan salah satu metode pencegahan kanker serviks dengan cara pemberian vaksin untuk merangsang sistem kekebalan tubuh memproduksi antibodi yang dapat mencegah HPV menginfeksi sel yang menyebabkan kanker serviks, sehingga tubuh dapat terhindar dari kanker serviks.
Nah itu dia tadi langkah-langkah yang dapat membantu kita untuk mencegah kanker serviks. Jadi yuk, kita cegah kanker serviks dengan tindakan skirining secara rutin untuk mendeteksi kanker serviks. Karena semakin dini terdeteksi, semakin tinggi pula peluang terbebasnya dari keganasan kanker serviks. Kunjung www.prodia.co.id untuk informasi lebih lanjut tentang skiring kanker serviks ya!

Comments