Bermalam di The Capsule Hotel Maliboro


Seperti janji saya di tulisan silam, saya akan mengulas hotel yang saya tinggali selama di Yogyakarta pada periode Desember lalu. Karena baru sempat nulis sekarang, ya basi-basi dikit nggak apa-apa lah ya, baru lewat 6 bulan ini. Hehe..
Kali ini saya menginap di tempat yang agak berbeda, sesuatu yang unik dan futuristik. Yap, a capsule hotel. Sebenarnya saya sudah lama ingin mencoba tipe penginapan ini sejak pertama kali saya melihat The Capsule Hotel Kayoon di Surabaya. Karena kesempatan yang tepat baru datang sekarang, akhirnya saya baru bisa mewujudkan impian saya sekarang.
So, why did I choose a Capsule Hotel? Karena agenda saya di Yogyakarta ini sepenuhnya adalah untuk jalan-jalan, bukan untuk staycation cantik di hotel, saya pun berusaha mencari tempat tinggal yang hemat budget tapi tetap mementingkan kenyamanan dan lokasi yang strategis. Sayang dong kalau saya pesan hotel mahal-mahal tapi hanya untuk numpang tidur dan taruh barang. Is there anyone who disagrees with me?
Tanpa basa-basi lagi, yuk kita liat bagaimana penampakan The Capsule Hotel Malioboro ini!

LOBBY

Saat memasuki lobby, saya sudah disambut oleh senyuman hangat staff yang sedang bertugas. Setelah check in, saya diberikan key card untuk mengakses kamar dan loker, serta breakfast card untuk ditukarkan saat sarapan pagi. Penasaran dengan bentuk kamarnya? Yuk, langsung aja kita cus.

CAPSULE

Ngomong-ngomong, hotel ini memiliki 3 ruangan atau dormitory yang masing-masing terbagi khusus untuk perempuan, laki-laki, dan campuran - biasanya untuk tamu yang sudah bekeluarga. Nah, saya sendiri memesan single capsule di ruangan khusus perempuan.
Saya memasuki ruangan bersama staf yang sigap mengantarkan dan menunjukkan saya lokasi loker dan capsule. Saya bergegas membuka loker untuk menyimpan barang dengan men-tap key card ke sensor. Dan betapa bahagianya saya ketika menemukan sendal hotel, sikat gigi, handuk, dan remot TV sudah tertata rapi di dalam loker. Tidak terpikir oleh saya ternyata dormitory pun ternyata begitu concern menyiapkan keperluan tamu. Keren. Ohya, loker disini berukuran sedang, cukup untuk menyimpan ransel.
Capsule saya hanya berjarak beberapa langkah dari loker. Sebuah bangunan persegi panjang berwarna putih dengan nuansa futuristik berjejer di hadapan saya. For your information, capsule di hotel ini memiliki 2 tingkat, di bawah dan di atas. Bentuknya pun berbeda-beda, ada yang vertikal, dimana pintu terletak di kaki capsule, dan ada yang horizontal, dimana pintu terletak di samping capsule
Ini dia contoh capsule berbentuk horizontal
Capsule saya sendiri terletak di atas dengan design vertikal. Dengan bentuk yang sedemikian rupa, saya perlu sedikit lebih berusaha untuk bisa masuk ke dalam capsule, karena harus menaiki tangga dan merangkak ke pintu yang begitu minimalis. Tapi, nggak apa-apa. Hitung-hitung pengalaman baru. Let's see what's inside! But first, let's tap the card!
Tempat merubuhkan kepala, lengkap dengan sandaran untuk duduk.
Sama seperti design luarnya, di dalam capsule pun tetap dikuasai dengan warna putih dan design yang masih futuristik. Tapi pertama-tama, saya harus memasukan kartu di tempat listrik agar listrik kamar menyala. Tit. Saya langsung terkesan ketika lampunya menyala, begitu cerah dan canggih. Kecanggihan ini dapat dilihat pada control panel yang terletak di salah satu sisi dinding. Control panel ini sendiri memuat port USB & headphone, pengatur suhu, pengatur kecerahan cahaya, sampai pengubah warna lampu kapsul. Seru!
Sisi control panel sebagai pengatur di dalam capsule. Lucu!
Layaknya kamar tidur biasa, capsule ini juga menyediakan kasur, bantal, selimut, tempat menggantung baju, Wi-Fi, dan meja lipat. Sebagai hiburan, capsule ini juga dilengkapi dengan TV lipat yang suaranya hanya bisa didengarkan melalui headphone. Barangkali agar penghuni lainnya tidak kebisingan. Buat kamu yang suka mirror selfie, di capsule ini juga terdapat cermin bulat yang bisa membuat kamu puas berswafoto. Unik banget, kan?
Televisi yang bisa di lipat ke dinding, dan meja lipat portable
Mirror selfie yang bisa diubah-ubah warna lampunya, cocok untuk swafoto!
Capsule­ ini sendiri berukuran sekitar lebih dari 1 x 1 x 2 meter. Untuk manusia dengan tinggi badan 160-an dan berat badan 40-an seperti saya, masih sangat leluasa sih untuk bisa beraktivitas di dalam, tentu dengan posisi duduk. Tapi, jika kalian memiliki claustrophobia atau ketakutan pada ruang tertutup atau sempit, sepertinya konsep capsule ini tidak terlalu cocok untuk kalian.
Untuk manusia seukuran saya, capsule ini masih luas banget kok.
Untuk sekedar diketahui, ruangan ini memiliki CCTV - yang tentunya di luar capsule - untuk mengawasi kondisi di ruangan. Dan ini bakal jadi PR banget sih buat muslimah ketika pengen bolak-balik ke kamar kecil yang terletak di luar capsule, karena harus sigap menutup auratnya dari kamera pengintai. Mungkin jadinya agak kurang leluasa sih, but it's okay lah ya, toh demi keamanan bersama.
Selain itu, capsule ini juga tidak terlalu kedap suara. Jadi jangan kaget kalau sering terbangun karena mendengar suara-suara dari luar capsule, namanya juga dormitory.

FACILITIES

Ada beberapa fasilitas yang menunjang untuk beraktifitas disini. Yuk, kita lihat satu-satu.
Sharing Bathroom
Setiap dormitory memiliki kamar mandi masing-masing. Di ruangan saya sendiri, terdapat 2/3 masing-masing kamar mandi dan toilet. Di kamar mandinya sendiri sudah tersedia sabun, jadi nggak perlu repot-repot belanja keluar. Fasilitasnya pun sudah menggunakan shower dan wc duduk. Tapi sayangnya, beberapa pintu kamar mandi dan toiletnya bermasalah. Jadi untuk mengakalinya, agar tidak dibuka orang sembarangan, saya biasanya meninggalkan sendal di depan pintu sebagai tanda kalau sedang ada orang. Hehe. Selain itu, air disini juga beberapa kali (sepertinya sengaja) dimatikan. Pernah suatu malam saya baru mau mandi sekitar jam 23, tapi keran airnya nggak menyala sama sekali. Lalu ada orang yang melapor, baru deh airnya nyala lagi. Agak repot yaaa.
Kamar mandinya bersih, seriusan!
Masih di area sharing bathroom, disini disediakan beberapa wastafel, kaca super lebar, dan hair dryer. Dan biasanya saya bakal sikat gigi dan cuci muka di wastafel, sehingga di bilik kamar mandi saya hanya membasuh badan dan kepala. Setelah itu saya mengeringkan rambut menggunakan hair dryer. Dan melakukan sisanya di capsule. Tapi, jangan lupa untuk tetap mengantri dengan tamu lainnya ya.
Tempat untuk bersolek. Tetap bersih!
Restaurant
Restaurant disini memiliki konsep semi outdoor. Jadi, saya bisa menikmati sarapan seraya melihat aktivitas penduduk yang berlalu lalang di depan hotel.
Lokasi restaurant yang terletak di depan hotel. Adem, bukan?
Untuk mendapatkan sarapan disini, saya harus menukarnya dengan breakfast card yang diberikan oleh staf ketika check in. Menu sarapannya sendiri ada dua jenis, roti bakar atau nasi goreng. Dan untuk minumnya, disediakan teh hangat yang bisa kita tuang sendiri di gelas. 
Menu sarapannya sendiri buat saya, cukup. Untuk menu roti bakar, diberikan 2 potong roti tawar dengan susu coklat kental manis diatasnya, yang buat saya ngenyangin banget. Sementara menu nasi gorengnya, lumayan, agak pedas-pedas dikit, dan porsinya saya banget. Jadi, yang kira-kira punya kebiasaan makan agak banyak, sepertinya bakal kurang. Hehe..Ohya, selain menu sarapan, restaurant ini juga menyediakan menu lain loh. Tapi sayang, jam bukanya hanya sampai jam 23. Pernah saat itu saya sedang mengobrol dengan teman saya di restaurant, dan tahu-tahu sebagian lampu restaurant dimatikan. Tanda sudah tutup. 

Rental Motor
Buat kamu yang pengen mencoba mengelilingi Yogyakarta sendiri, di hotel ini juga melayani rental motor. Sayangnya kemarin waktu saya mencoba untuk rental, semua persediaan motor sedang kosong. Huhu..

Mushola
Hotel ini juga menyediakan ruangan untuk melaksanakan shalat. Ruangan yang berukuran sedang ini terletak agak dipojok, tepat di belakang gedung hotel. Tidak perlu khawatir jika tidak membawa alat shalat, disini juga sudah tersedia. Sayang sekali kemarin lupa untuk mengabadikan lokasinya.

LOCATION

Alamat : Jl. Sosrowijayan No. 12, Sosromenduran, Gedong Tengen, Yogyakarta.

Ohya, lokasi The Capsule Hotel Malioboro ini juga menjadi salah satu pertimbangan saya dalam memilih penginapan ini. Kenapa? Karena letak dari hotel ini benar-benar jempolan, dekat banget mau kemana-mana. Mau ke Malioboro, hanya perlu berjalan sekitar 5 menit. Mau ke stasiun, cuma butuh melangkah sekitar 10 menit. Best banget sih.
Kelebihan yang lain, di tempat ini nggak susah buat nyari makanan. Di hotelnya sendiri punya restaurant yang harganya terjangkau banget, di depan hotel ada pedangang kaki lima dan coffee both yang buka hingga larut malam, belum lagi tempat makan yang menjamur di sekitaran hotel. Saya sendiri sampai kebingungan mau nyoba makan dimana.

CONCLUSION

Untuk menikmati hotel ini, saya hanya perlu merogoh kocek sekitar IDR 242.455 untuk 2 hari. Saya kira ini harga yang setimpal atau bahkan lebih untuk bisa menikmati fasilitas yang canggih dan unik, dengan lokasi yang strategis, serta pelayanan yang ramah. And I think, it's really worth it. So, buat kalian yang pengen cari penginapan murah dan instagramable dengan privasi tetap terjaga, The Capsule Hotel Malioboro ini pilihan yang tepat banget sih.

Semoga review ini bisa membantu teman-teman dalam mencari refrensi penginapan untuk liburan setelah pandemi berakhir, ya! Ngomong-ngomong, kalian punya pengalaman menginap di tempat unik lain nggak?

Comments