4 Jenis Makanan Penyebab Keluhan Selama Berpuasa

Gambar dimodifikasi dari : www.unileverfoodsolutions.co.id

Assalamualaikum, temen-temen! (Ngomong ala Ria Ricis yang lagi nyapa viewers-nya di youtube). Alhamdulillah, meski Ramadhan tahun ini sempat disambut dengan kisah terror yang cukup mencekam, kini kita dapat bertemu dan melaksanakan ibadah Ramadhan dengan penuh suka cita. Semoga kita semua diberi perlindungan oleh Allah agar dapat hidup dengan tenang dan damai selalu. Aamiin..

Ohya, gimana puasanya? Udah berapa kali minum diem-diem di rumah pas nggak ada yang ngawasin? Udah berapa kali ngelewatin sahur karena ketiduran? Udah berapa kali diem-diem nelen air pas lagi wudhu? Udah berapa kali ngerokok di siang bolong pas lagi nggak ada orang di rumah?

Ngomongin soal puasa, banyak orang yang meyakini bahwa puasa memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Konon katanya puasa mampu meningkatkan kesehatan, seperti meningkatkan kemampuan otak, menjaga kesehatan jantung dan ginjal, meningkatkan daya pikir, mencegah diabetes, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, hingga mengatasi sakit sendi. Wah banyak banget ya manfaatnya. Tapi meski pun diketahui memiliki banyak manfaat, ternyata ditemukan beberapa masalah kesehatan yang dapat terjadi selama berpuasa. Hal ini meliputi sakit kepala, mulas, konstipasi, dehidrasi, penurunan kualitas tidur, dan anemia.


Aku sendiri merasakan sedikit gangguan pada tubuhku sejak seminggu setelah menjalani puasa. Belakangan, aku jadi lebih sering pipis. Setelah berbuka, aku bakal bolak-balik ke kamar kecil sekitar 4-5 kali untuk pipis. Hal ini tentu sedikit mengganggu aktivitasku, terutama saat tarawih, karena aku harus bolak-balik pipis dan wudhu lagi. Ini juga terjadi saat sahur, aku harus bolak-balik ke kamar kecil sekitar 4-5 kali untuk melakukan aktivitas yang sama. Dan ini agak mengganggu tidurku.

Aku sempat mengira kalau aku menderita ISK (Infeksi Saluran Kemih), tapi kalau dipikir, aku hanya punya satu gejala. Kemudian aku sempat menebak mungkin aku terkena kanker prostat, tapi aku yakin aku bukan ladyboy atau transgender, aku belum pernah memproduksi semen. Lalu aku kembali mengilas balik kebiasaan dietku, dan aku menduga bahwa aktivitas sering pipis ini disebabkan karena konsumsiku yang tinggi terhadap teh manis selama puasa. Bagaimana tidak? Saat berbuka, aku minum 1 – 2 gelas (besar) es teh manis. Ketika sahur, aku kembali minum 1 – 2 gelas teh manis anget. Ini terjadi karena teh memiliki sifat diuretik dimana tubuh dipancing untuk mengeluarkan air dengan cepat melalui buang air kecil.

Tapi selain teh, ternyata ada beberapa makanan yang dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan selama berpuasa.

Makanan Manis

Makanan manis seperti kue kering, donat, dan biskuit, mengandung karbohidrat yang hanya dapat bertahan selama 3 – 4 jam. Hal ini bisa membuat rasa lapar timbul lebih cepat. Makanan ini juga miskin dengan nutrisi penting. Selain itu, makanan tinggi gula, seperti manisan dan coklat, bisa meningkatkan berat badan secara instan dan akan menyebabkan masalah kedepannya jika dikonsumsi setiap hari.

Makanan Asin

Makanan asin seperti keripik, kacang asin, atau acar, dapat membuat kadar garam dalam tubuh menjadi tidak seimbang. Kadar garam ini dapat mempengaruhi ketidakseimbangan pada tubuh kita, sehingga membuat kita merasa sangat haus ketika berpuasa.

Minuman Berkafein

Seperti pengalaman yang aku ceritakan di atas, minuman berkafein seperti teh, kopi, dan cola, bersifat diuretik yang dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan dan mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh selama puasa. Kafein dapat menstimulasi tubuh kita untuk kehilangan air lebih cepat melalui buang air kecil. 

Tidak hanya itu, mengonsumsi kafein juga bisa meningkatkan gejala mulas selama berpuasa. Namun, tidak hanya mulas. Kafein yang dimakanan dengan makanan lain juga dapat menurunkan penyerapan zat besi tubuh sehingga dapat memengaruhi terjadinya anemia. Selain itu, kafein juga memengaruhi hormon yang mengakibatkan turunnya kualitas tidur. Wah banyak sekali ya efek yang ditimbulkan oleh kafein ini..

Tapi ternyata menurut studi literature, menghilangkan kafein secara mendadak justru dapat menyebabkan sakit kepala. Oleh karena itu, perlu pengurangan teh dan kopi secara bertahap sejak 1-2 minggu sebelum Ramadhan untuk mencegah sakit kepala yang disebabkan penghentian kafein. Tapi meski begitu, satu cangkir kopi saat sahur ternyata boleh dikonsumsi untuk membantu mencegah sakit kepala.

Makanan Berminyak dan Berlemak

Makanan yang digoreng dan berlemak, seperti kentang goreng, mengandung asupan lemak dan sodium yang tinggi. Hal ini bisa meningkatkan perasaan lelah selama berpuasa. Selain itu, makanan ini dapat menyebabkan perut terganggu sepanjang hari.


Itulah beberapa makanan yang bisa menyebabkan keluhan kesehatan selama menjalankan ibadah puasa. Ada baiknya jika kita mulai menata menu makanan kita dengan baik mulai sekarang, apalagi kita sudah memasuki akhir Ramadhan yang mana kita dituntut untuk lebih kuat, baik untuk berpuasa mau pun untuk menyiapkan Hari Raya Idul Fitri. Yang terpenting, apa pun makanan yang kita makan, jangan berlebihan.

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf [7]:31)

Daftar Refrensi :
Hamad Medical Corporation. Fast That Shud Be Avoided in Ramadan. Dapat diakses di www.hamad.qa
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. 12 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Tubuh. Dapat diakses di www.kemenkes.go.id
Khaleej Times. 2018. Ramadan Food Tips: What To Eat and What To Avoid. Diakses di www.khaleejtimes.com
Maideen, Naina Mohamed Pakkir, Abdurazak Jumale, Rajkapoor Balasubramaniam. 2017. Adverse Health Effects Associated With Islam Fasting: A Literature Review. Journal of Fasting and Health 5(3): 113-118.
RMIT University. 2010. Healthy Fasting During Ramadhan. Dapat diakses di www.rmit.edu.au
Saeed, Ziena. Nutrition Tips for Fasting During the Holy Month of Ramadhan.

Comments

Post a Comment