Tips Pulang Kampung

Sumber : www.fodors.com
Pulang. Satu kata sederhana yang penuh makna. Dimana tersimpan kerinduan yang mendalam akan rumah. Merupakan salah satu hal paling indah bagi seorang perantauan. Termasuk aku.
Ngomong-ngomong, nggak terasa sudah sebulan lebih aku ngebolos di blog ini. Kesibukan akhir semester dan jauh dari wifi membuat aku jadi kesulitan untuk bisa mengupdate blog ini. Btw, mumpung masih dalam bulan Syawal, aku pengen ngucapin selamat hari raya idul fitri, mohon maaf jika dalam blog ini terdapat kata-kata yang menyinggung perasaan kalian baik yang tidak disengaja mau pun disengaja #eh, semoga kelak kita akan menjadi manusia yang lebih beradab dan dekat kepada Allah. Aamiiin.
Lebaran tahun ini adalah salah satu lebaran yang istimewa --meski pun setiap lebaran pasti menjadi moment yang istimewa-- karena tahun ini adalah kali pertama aku ngerasain yang namanya mudik lebaran, yay! Jadwal UAS yang baru selesai seminggu sebelum lebaran, membuat aku baru bisa kembali ke rumah saat H-4 Idul Fitri. Pulang saat weekend dan masa cuti lebaran, membuat aku harus terseret dalam puncak arus mudik. Untungnya aku nggak ikutan terseret dalam kenangan masa lalu #eh. Berikut ini aku punya beberapa tips mudik lebaran untuk teman-teman yang ingin pulang menggunakan pesawat.

1. Pastikan tiket udah terbeli sesuai dengan keinginan
Tiket merupakan hal yang paling vital dari mudik. Untuk mendapatkan tiket yang murah, pastikan kalau kamu udah tau masa cuti kamu dan belilah tiket dari jauh-jauh hari. Aku bisa pastikan harganya nggak lebih mahal dari harga beberapa-hari-sebelum-lebaran. Tapi jangan takut untuk kehabisan tiket, karena sekarang sudah ada aplikasi google maps yang sangat berguna untuk menunjukkan jalan ke rumah. Kamu hanya tinggal mencari alamat rumah kamu di google maps, dan kamu bisa sampe di rumah dalam waktu beberapa jam / beberapa hari dengan naik kendaraan darat / berjalan kaki dengan di arahkan oleh google maps. Mungkin tips ini bisa dicoba. Hehe.

2. Check list semua barang bawaan
Buat daftar untuk semua barang bawaan yang harus kamu bawa, termasuk oleh-oleh, obat, baju, celana dalam, lampu, tv, kulkas, dan bapak kos #eh. Ini sangat berguna untuk kamu, eh maksudnya aku, yang pelupa agar tidak ketinggalan satu barang pun.

Sumber : www.empoweryourhealth.org

3.Yakinkan kondisi kos / rumah yang ditinggalkan berada dalam keadaan aman
Kita nggak pernah tau bagaimana kondisi kos yang akan kita tinggalkan. Bisa saja dalam beberapa hari ditinggalkan, ternyata terjadi banjir bandang atau amukan monster huru-hara. Tapi ada baiknya untuk berjaga-jaga. Lepas semua colokan yang terhubung ke listrik. Dan letakkan semua barang ke atas untuk mengantisipasi bila terjadi banjir. Meski tidak terjadi apa-apa di kos dikemudian hari, setidaknya kita bisa merasa safe saat meningalkan kos.

4. Jangan lupa untuk niat dan berdoa
Ada baiknya setiap tindakan yang akan kita lakukan, kita dahulukan dengan niat yang baik dan berdoa. Niatkan lah kegiatan mudikmu sebagai ajang membahagiakan orang tua serta menjaga silaturahim dengan keluarga dan tetangga. Insyallah, setiap langkah menuju rumah adalah ibadah. Dan pastikan untuk berdoa, agar perjalanan kita selalu dilancarkan. #edisibijak

Sumber : santrimolek.blogspot.com

5.Datang tepat waktu ke bandara
Usahakan datang, minimal 1 jam sebelum jam keberangkatan. Hal ini mengantisipasi agar tidak ketinggalan pesawat. Pengalaman aku bolak-balik Samarinda – Surabaya, 2 dari 7 pesawat tiba-tiba aja udah boarding saat 30 menit sebelum jam keberangkatan. Intinya usahakan untuk tepat waktu. Cukup mantan aja yang ninggalin kita, pesawat jangan sampe.

6. Pastikan obat-obatan pribadi yang diperlukan tidak tertinggal
This’s the most important thing to take, medicine. Aku emang nggak pernah bawa obat-obatan setiap mudik. Tapi aku selalu memastikan bahwa aku membawa sebungkus permen di tas. Hal ini untuk mengantisipasi agar aku bisa menahan muntah jika tiba-tiba aku merasa jet lag di tengah perjalanan. Tapi emang membawa obat sewaktu mudik itu adalah hal yang penting loh. Aku sendiri pernah, sekali sewaktu perjalanan pulang ke Samarinda, tiba-tiba di ruang tunggu Bandara Juanda, aku merasa menggigil. Hal itu kurasakan disepanjang perjalanan Surabaya – Samarinda. Dan kebetulan aku nggak bawa obat sama sekali, karena awalnya aku nggak merasa sakit sedikit pun. You know how it’s feel? Rasanya itu seperti melawan ajal sendiri.

7. Direkomendasikan untuk membawa buku / media hiburan
Perjalanan yang panjang kadang membuat kita jenuh, apalagi jika kita melakukan perjalanan itu sendirian. Honestly, aku selalu merasa bosan di pesawat atau di mobil travel. Oleh karena itu aku selalu membawa sebuah buku di tasku untuk mengantisipasi jika aku merasa jenuh. Selain untuk mengatasi jenuh, ternyata itu sangat ampuh untuk melindungi kita dari pasangan-pasangan yang mencemarkan pandangan kita dengan memamerkan kemesraan mereka. Karena faktanya, aku sering banget kedapetan duduk disebelah pasangan muda-mudi yang tingkahnya kaya abg labil yang baru jadian. Disaat mereka lagi asik main pangku-pangkuan, aku cuma bisa nahan muntah.

sumber : hellogiggles.com

8. Siapkan mental
Masa pulang adalah masa-masa orang terdekat kita mulai kepo dengan kehidupan kita di tanah rantau. Ada baiknya kita udah menyiapkan mental untuk ditanya, “Mana pacarmu?” atau “Kapan lulus?” atau bahkan “Kapan mama di kasih menantu?”. Dan satu hal penting yang nggak boleh dilupakan adalah, siapkan mental jika bertemu dengan mantan dan pacar barunya.

Itu lah beberapa tips dari aku. Semoga bisa berguna bagi kita semua. Selamat mudik lebaran bagi yang masih menjalankannya. Jangan lupa untuk jaga diri selama perjalanan dan jaga hati kalau ketemu mantan. Dan bagi teman-teman yang mungkin belum berniat pulang karena pekerjaan atau yang lainnya, pulanglah. Selagi ada waktu, selagi masih ada umur, selagi ada rezeki, selagi orang tua masih hidup, pulanglah….

Comments